Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) memperkuat komitmennya dalam memerangi penyalahgunaan narkoba di area operasional Indonesia Growth Project (IGP) Morowali.
Langkah ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Morowali pada Senin (15/9).
Kerja sama ini menjadi bagian penting dalam upaya menjaga keselamatan kerja, terutama di tengah tingginya risiko yang dihadapi ribuan pekerja dan pengoperasian ratusan alat berat.
Head of Bahodopi Project Wafir, Sabtu, menjelaskan bahwa keselamatan adalah prioritas utama perusahaan. Dengan lebih dari 900 operator yang mengoperasikan sekitar 450 unit alat berat setiap hari, dampak dari penyalahgunaan narkoba sangat fatal.
"Kalau ada satu orang saja yang terpengaruh narkoba, dampaknya bisa menimbulkan kerusakan di mana-mana," kata Wafir.
Menurut Wafir, PT Vale IGP Morowali telah aktif melakukan berbagai upaya pencegahan narkoba sejak dua tahun terakhir.
"Kami melihat karyawan sebagai sebuah komunitas. Harapannya, mereka datang dan pulang dengan selamat," tambahnya.
Sementara itu, Kepala BNN Morowali AKBP Ricky Lesmana mengapresiasi langkah serius PT Vale dalam memerangi narkoba. Ia menekankan bahwa Morowali termasuk dalam 10 besar daerah dengan peredaran narkoba terbesar di Indonesia.
"Masalah narkotika bukan hanya tanggung jawab BNN, tapi semua lapisan masyarakat, termasuk dunia usaha. Terima kasih kepada PT Vale yang sudah sangat serius sampai membuat MoU dengan BNN. Ini langkah tepat untuk memutus rantai peredaran narkotika di wilayah Morowali," ucap Ricky.
Melalui MoU ini, PT Vale berkomitmen melakukan pemeriksaan urine rutin terhadap seluruh karyawan dan tenaga kerja dari perusahaan kontraktor sebagai bagian dari upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkoba di lingkungan kerja.

