Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari menanam sebanyak 500 pohon mangrove di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), guna menjaga ekosistem dan mencegah abrasi di daerah pesisir.
"Penanaman mangrove itu dilakukan di Kelurahan Bungkutoko dalam rangka memperingati hari mangrove sedunia," kata Wali Kota Kendari Siska Karina Imran usai melakukan penanaman mangrove di Kendari, Sabtu.
Siska menyebutkan bahwa sebanyak 500 pohon mangrove tersebut ditanam pada lahan seluas 400 meter persegi di bibir pantai kota yang berjuluk Kota Lulo. Dan diharapakan seluruh masyarakat dapat menjaga kelestarian dari mangrove itu.
"Kita menanam kurang lebih 500 pohon dengan luas 400 meter persegi. Dan untuk tumbuh kembangnya saya minta masyarakat di sekitar sini, serta juga dipantau oleh DLHK -Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan- dan Dinas Perikanan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLHK Kota Kendari Erlis Sadya Kencana mengungkapkan bahwa tanaman mangrove itu sangat penting untuk dilestarikan, sebab dari sisi lingkungan mangrove dapat mencegah abrasi pantai, serta meningkatkan keanekaragaman hayati.
"Jadi, fungsi mangrove ini menjaga terjadinya abrasi. Dan mangrove ini merupakan ekosistem tempat tumbuhnya fauna laut, seperti ikan, udang, kepiting, dan beberapa jenis hewan laut lainnya," kata Erlis.
Ia menyebutkan pula bahwa dalam penanaman mangrove itu pihaknya melibatkan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kota Kendari, akademisi, pemerhati lingkungan, tokoh masyarakat, dan beberapa instansi lainnya.
"Kehidupan mangrove ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga tanggung jawab semua manusia," katanya.

