Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendorong peningkatan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Vietnam dalam perayaan Hari Nasional Vietnam ke-79 di Jakarta, pada Senin malam (9/9).
"Sangat penting bagi kita untuk meningkatkan kerja sama dalam perdagangan dan investasi untuk mencapai visi 2045," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia yang diwakilkan oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian ESDM Prahoro Nurtjahyo di acara itu.
Bahlil mengawali pesannya dengan menyoroti kunjungan Presiden Joko Widodo ke Vietnam pada awal tahun ini.
Kunjungan tersebut, menurutnya, memberikan momentum bagi kedua negara untuk meningkatkan hubungan bilateral secara lebih agresif dalam mempromosikan kerja sama praktis di bidang-bidang strategis.
"Melalui persahabatan yang langgeng ini, negara-negara kita akan mampu mengatasi tantangan bersama dan meraih peluang untuk pertumbuhan dan pembangunan bersama," kata dia lebih lanjut.
Sebagai negara sahabat dan tetangga, kedua negara, menurutnya, harus bekerja sama untuk mewujudkan visi kedua negara untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi pada 2045.
Untuk mencapai visi tersebut, Indonesia dan Vietnam, kata Bahlil, harus bertransformasi dari kerja sama ekonomi dan perdagangan konvensional menjadi kerja sama ekonomi yang kompetitif dengan fokus pada inovasi, digital, serta pada pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Lebih lanjut Bahlil mengatakan bahwa Indonesia dan Vietnam akan merampungkan rencana aksi pelaksanaan Kemitraan Strategis 2024-2028 sebagai pedoman untuk meningkatkan kerja sama di berbagai bidang.
Bahlil juga menyebutkan target nilai perdagangan bilateral sebesar 18 miliar dolar Amerika (sekitar Rp278,2 triliun) pada 2028 dan mendorong investasi di industri teknologi tinggi, khususnya kendaraan listrik.
Selain itu, Bahlil pada kesempatan itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Vietnam atas penyelenggaraan Dialog Kebijakan ke-10 antara Indonesia dan Vietnam pada 27 dan 28 Agustus 2021.
Forum tersebut, menurut dia, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap rekomendasi kebijakan dan memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan kemitraan strategis kedua negara.
Dia yakin kemitraan strategis tersebut akan memberikan manfaat terbaik bagi kepentingan rakyat dan juga berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di kawasan.