Kendari (ANTARA) - Mewakili Pj Gubernur, Andap Budhi Revianto, Sekda Sultra, Asrun Lio menghadiri pertemuan Forum Tingkat Tinggi Kemitraan Multipihak atau High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF MSP) 2024 yang digelar pada tanggal 1 hingga 3 September 2024, bertempat di Aula Mangupura, Bali International Convention Center (BICC).
Sekda Sultra Asrun Lio dalam pernyataan resmi yang diterima, Senin menerangkan, forum tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Indonesia, dalam rangka memberikan kesempatan berharga bagi para pemimpin negara termasuk aktor pembangunan, untuk berdiskusi secara konstruktif terkait kerja sama pembangunan yang efektif dan transformatif, guna mengakselerasi kemitraan global, serta menguatkan modalitas bagi Summit of the Future.
Sekaligus, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi akselerator upaya kolaboratif menghadapi berbagai isu global. Serta menjadi salah satu modal utama bagi Indonesia dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
"Kita patut berbangga karena bisa menjadi bagian dari kegiatan HLF MSP 2024 menuju pembangunan berkelanjutan, terlebih pada kegiatan ini terdapat dialog kebijakan guna kian mengukuhkan komitmen global, utamanya dalam mengurangi kesenjangan pembangunan antar negara serta mempercepat upaya global dalam pencapaian TPB/SDGs 2030," tuturnya.
Lebih lanjut Sekda Sultra ini menerangkan, HLF-MSP tersebut mengangkat tema “Strengthening Multi-Stakeholder Partnerships for Development: Towards a Transformative Change,” yang berfokus pada tiga isu. Pertama, Multi-Stakeholder Partnerships for Strengthening South-South and Triangular Cooperation. Kedua, Enhancing Welfare and Sustainability through Sustainable Economy, dan ketiga Advancing Development through Innovative Financing.
Untuk diketahui, kegiatan tersebut tidak hanya dihadiri para kepala daerah se Indonesia, namun juga dari kepala negara atau pemerintah, termasuk kepala organisasi internasional, pejabat pemerintah setingkat menteri, bank pembangunan multilateral, swasta, organisasi masyarakat sipil, filantropi, hingga akademisi.
Dengan kehadiran berbagai pemangku kepentingan dari seluruh dunia, Indonesia berharap dapat memainkan peran penting dalam mendorong perubahan transformasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan di tingkat global.
Pada hari kedua, terdapat Sesi Pleno Tingkat Tinggi “Membangun Jembatan: Membuka Potensi Penuh Negara-negara Selatan melalui Kemitraan Multipihak”.
Diskusi ini akan membahas solusi kemitraan multipihak sebagai pembangun jembatan, baik antara Utara-Selatan maupun Selatan-Selatan, untuk membuka potensi penuh dari Negara-negara Selatan.