Kendari (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi untuk petani di daerah itu hingga Mei 2024 mencapai 23.084 ton dari alokasi sebanyak 84.625 ton.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sultra La Ode Muhammad Rusdin Jaya di Kendari, Senin, mengatakan total 23.084 ton pupuk yang telah disalurkan ke petani tersebut terdiri atas 3 jenis yakni pupuk jenis Urea, pupuk Phonska dan pupuk jenis formula.
“Dari ketiga jenis pupuk tersebut realisasi terbesar hingga data terakhir bulan Mei adalah pupuk jenis Phonska dengan total realisasi 10.798 ton,” katanya.
Setelah itu disusul pupuk jenis Urea dengan total realisasi sebanyak 10.655 ton lalu diikuti pupuk jenis Formula dengan 1.631 ton.
Menurutnya, pupuk subsidi jenis Phonska bisa membantu petani menghasilkan tanaman yang tidak kerdil serta pertumbuhan akan menjadi lebih kuat, banyak dan panjang sehingga mudah menyerap zat hara di tanah.
“Pupuk phonska ini juga pupuk yang mudah diaplikasikan atau cocok dengan berbagai jenis tanah sehingga memudahkan para petani kita,” katanya.
Selain itu, pupuk phonska juga merupakan jenis pupuk yang bisa dicampur dengan pupuk urea sehingga bisa membantu mengefisienkan penggunaan pupuk urea karena bisa dikombinasikan.
Ia optimistis di sisa waktu tahun 2024 ini, pihaknya mampu menyelesaikan target realisasi dengan mendistribusikan seluruh pupuk subsidi yang dialokasikan bagi petani di 17 kabupaten dan kota se-Sultra.
Ia juga menambahkan bahwa di awal tahun 2024 memang ada sedikit kendala perubahan iklim yang mempengaruhi realisasi pendistribusian subsidi pupuk ke petani.
“Tahun ini curah hujan yang tinggi sudah terjadi di awal – awal sehingga menjadi faktor penghambat karena sawah banyak tergenang banjir beda dengan tahun sebelumnya dimana hal tersebut terjadi di pertengahan tahun sehingga di awal tahun lancar dan hampir tanpa kendala,” tambahnya.