Kendari (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulawesi Tenggara menyebutkan ada 10 Proyek Strategi Nasional (PSN) yang mendapat dukungan dari Kemenko Bidang Maritim dan Investasi untuk berinvestasi di Sultra dengan nilai investasi Rp45,49 triliun lebih.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulawesi Tenggara, Parindringi di Kendari, Senin mengatakan, dari 10 investor itu semuanya bergerak pada sektor jasa pertambangan di beberapa kabupaten di Sultra.
"Jadi semua investor ada dari penanaman modal asing (PMA) dan juga penanam modal dalam negeri (PMDN), dengan jumlah keseluruhan tenaga kerja yang sudah dan akan dipekerjakana sebanyak hampir 60 ribu orang," katanya.
Parindringi yang juga mantan Pj Bupati Kolaka Utara itu menyebutkan, dari 10 investor itu yakni PT Virtun Dragon Nickel Industri Park (PT.VDNI) rencana investasi sebesar Rp854,713 miliar di Kabupaten Konawe, Obsidian Stainles Steel (PT.OSS) rencana investasi Rp8,399 triliun. PT.Kendari Kawasan Industri Terpadu senilai Rp12,301 miliar di Kota Kendari.
Kemudian PT Indonesia Konawe Industri Park dengan investasi sebesar Rp371,143 miliar di kabupaten Konawe, PTNusantara Industri Sejahtera senilai Rp210 miliar di Konawe Utara, PT Ceria Nugraha Indotama (PT.CNI) senilai Rp28,391 triliun di Kabupaten Kolaka, PT Indonesia Pomalaa Industri Park senilai Rp181,580 miliar di Pomalaa Kolaka.
PT.Vale Indonesia TBK dengan nilai investasi Rp5,660 triliun di Pomalaa Kolaka, PT Macika Mineral Industri senilai Rp128,02 miliar di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dan PT.Artha Mining Industri senilai Rp1,280 triliun di Kabupaten Bombana.
"Dari 10 PSN tersebut dua perusahaan sudah tahap produksi beberapa tahun lalu yakni PT.VDNI dan PT.OSS, lima perusahaan tahap konstruksi dan telah berkativitas dan dua perusahaan lainnya juga tahap konstruksi namun belum ada aktivitas," ujarnya.
Menurut Parinringi, didampingi Kabid Pengendalian Pelaksanaan Modal dan Informasi Rasiun, mengatakan kebijakan yang dilakukan Pemprov Sultra dalam menjamin iklim investasi di Bumi Anoa diantaranya pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan pelabuhan maupun bandar udara.
Disis lain, kata mantan Wakil Bupati Konawe itu dengan hadirnya investor di daerah akan memberi dampak yang luar biasa dalam penyerapan tenaga kerja lokal yang hingga saat ini masih mencapai puluhan ribu orang yang belum bekerja.