Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulawesi Tenggara menyebutkan nilai investasi tahun 2024 diproyeksikan tetap tumbuh positif.
Kepala DPM-PTSP Sultra, Parinringi di Kendari, Minggu mengatakan terus berkomitmen menciptakan suasana iklim investasi yang aman, mudah, lancar dan kondusif sepanjang tahun 2024. Hal ini merupakan langkah yang tiap tahun dilakukan demi menjamin keamanan dan kemudahan investor di Sulawesi Tenggara.
"Target investasi di Sultra tahun 2024 ini di proyeksikan sebesar Rp25,614 triliun," ujarnya.
Menurut Parinringi, kebijakan yang dilakukan Pemprov Sultra dalam menjamin iklim investasi di Bumi Anoa di antaranya pembangunan dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti akses jalan dan pelabuhan maupun bandar udara.
Di satu sisi, kata mantan Pj Bupati Kolaka Utara itu, pemerintah provinsi melalui kebijakan Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto terus mendorong peningkatan jumlah investasi di sektor pertambangan.
"Tidak salah bila para investor saat ini, berlomba mencari usaha di Sultra, karena di daerah kita ini kaya akan sumber tambang mulai nikel, aspal dan emas. Makanya, pemerintah terus mendorong lahirnya kawasan ekonomi baru sebagai kawasan strategis nasional yang akan mendukung tujuan investasi," ujarnya.
Lebih jauh Parinringi mengatakan, Pemerintah Pusat telah menetapkan ada 10 perusahaan masuk dalam Proyek Strategi Nasional (PSN) 2024 dengan nilai investasi seluruhnya mencapai Rp45,490 triliun.
"Ke-10 Proyek Strategi Nasional tersebut semuanya bergerak pada sektor pertambangan," ujarnya.
Mantan wakil Bupati Konawe itu mengatakan, sepanjang tahun 2023 lalu, Penanaman Modal Asing (PMA) yang berkontribusi di Sultra sebesar Rp7,7 triliun dari 279 perusahaan dan 210 proyek. Sementara Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang sekira Rp7,67 triliun dengan 1.585 perusahaan dan 1.981 proyek.
"Dengan meningkatnya angka investasi tentu berdampak positif terhadap pengurangan angka pengangguran di Sultra," tutupnya.