Kemenag: 60,21 persen jemaah haji Indonesia peroleh layanan "fast track"
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan bahwa sebanyak 60,21 persen atau 128.450 dari jamaah calon haji Indonesia memperoleh layanan "fast track" pada penyelenggaraan Haji 1445 Hijiriah/2024 Masehi.
"Layanan fast track untuk tahun ini diberikan kepada 128.450 calon haji atau 60,21 persen," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR RI tentang pembahasan seputar Kesiapan Pelaksanaan Haji 2024 di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin.
Hilman lalu berharap ke depannya, layanan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh calon haji asal Indonesia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan layanan fast track haji adalah layanan keimigrasian Arab Saudi yang ditempatkan di bandara keberangkatan, yang pada saat ini mencakup Bandara Soetta-Cengkareng, Adi Soemarmo-Solo, dan Juanda-Surabaya.
Layanan itu diharapkan mampu mempercepat pemeriksaan dokumen keimigrasian visa dan paspor.
"Setiba di Saudi, jamaah tidak perlu lama memproses imigrasi dan bisa menuju bus. Dapat menghemat energi jamaah," katanya.
Dengan layanan itu, kata Hilman melanjutkan, jamaah calon haji bisa segera ke hotel dan beristirahat setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, maupun King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, tanpa harus menunggu proses imigrasi di Arab Saudi.
Ia mengatakan pula, melalui layanan fast track itu, proses imigrasi yang dilalui oleh jamaah haji terasa lebih nyaman karena masih dilakukan Tanah Air.
Saat ini berdasarkan informasi terkini, jamaah calon haji Indonesia mulai bergerak secara bergelombang dari Madinah ke Makkah, pada Senin, untuk persiapan menyambut puncak haji pada 9 Dzulhijjah.
Dalam pergerakan awal, 10 bus berangkat dari Hotel Abraj Tan sekitar pukul 06.00 waktu Arab Saudi. Mereka akan mengambil Miqat terlebih dahulu di Masjid Bir Ali, untuk selanjutnya bergerak ke Makkah dan melaksanakan umrah wajib.
Dari 10 bus yang dilepas, terdiri atas 392 peserta calon haji dan petugas Kloter JKG 1, atau rombongan calon haji yang pertama kali tiba di Madinah pada 12 Mei lalu.
"Alhamdulillah, pagi jamaah haji yang diberangkatkan ke Makkah ada 392 orang yang tergabung dalam JKG 1, jamaah haji dari Jakarta Barat," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi saat melepas jamaah di Hotel Abraj Taba, Madinah.
"Layanan fast track untuk tahun ini diberikan kepada 128.450 calon haji atau 60,21 persen," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Hilman Latief dalam rapat dengar pendapat Komisi VIII DPR RI tentang pembahasan seputar Kesiapan Pelaksanaan Haji 2024 di Kompleks Parlemen Jakarta, Senin.
Hilman lalu berharap ke depannya, layanan tersebut dapat dirasakan oleh seluruh calon haji asal Indonesia.
Lebih lanjut, dia menjelaskan layanan fast track haji adalah layanan keimigrasian Arab Saudi yang ditempatkan di bandara keberangkatan, yang pada saat ini mencakup Bandara Soetta-Cengkareng, Adi Soemarmo-Solo, dan Juanda-Surabaya.
Layanan itu diharapkan mampu mempercepat pemeriksaan dokumen keimigrasian visa dan paspor.
"Setiba di Saudi, jamaah tidak perlu lama memproses imigrasi dan bisa menuju bus. Dapat menghemat energi jamaah," katanya.
Dengan layanan itu, kata Hilman melanjutkan, jamaah calon haji bisa segera ke hotel dan beristirahat setibanya di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, maupun King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, tanpa harus menunggu proses imigrasi di Arab Saudi.
Ia mengatakan pula, melalui layanan fast track itu, proses imigrasi yang dilalui oleh jamaah haji terasa lebih nyaman karena masih dilakukan Tanah Air.
Saat ini berdasarkan informasi terkini, jamaah calon haji Indonesia mulai bergerak secara bergelombang dari Madinah ke Makkah, pada Senin, untuk persiapan menyambut puncak haji pada 9 Dzulhijjah.
Dalam pergerakan awal, 10 bus berangkat dari Hotel Abraj Tan sekitar pukul 06.00 waktu Arab Saudi. Mereka akan mengambil Miqat terlebih dahulu di Masjid Bir Ali, untuk selanjutnya bergerak ke Makkah dan melaksanakan umrah wajib.
Dari 10 bus yang dilepas, terdiri atas 392 peserta calon haji dan petugas Kloter JKG 1, atau rombongan calon haji yang pertama kali tiba di Madinah pada 12 Mei lalu.
"Alhamdulillah, pagi jamaah haji yang diberangkatkan ke Makkah ada 392 orang yang tergabung dalam JKG 1, jamaah haji dari Jakarta Barat," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Ali Machzumi saat melepas jamaah di Hotel Abraj Taba, Madinah.