Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan pengawasan di beberapa pasar tradisional terkait dengan harga sejumlah bahan pokok (sembako) terutama menjelang memasuki Ramadhan 1445 hijriah.
Sekda Bombana, Man Arfah dalam keterangan resmi di Kendari, Senin, mengatakan bahwa pengawasan itu dilakukan agar mencegah oknum-oknum yang bermain sehingga mengakibatkan kenaikan harga sembako, khususnya saat ini akan memasuki bulan Suci Ramadhan.
"Biasanya, saat memasuki bulan Ramadhan ada saja spekulan yang memainkan harga bahan pangan. Sehingga kami minta instansi teknis jauh hari untuk mencegahnya,” kata Sekda Bombana.
Dia menyebutkan bahwa sebagai Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satuan Gugus Tugas (Satgas) Pangan untuk terus melakukan pengawasan melalui operasi dan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar tradisional.
"Tim TPID Bombana sudah turun melaksanakan pemantauan di pasar. Untuk sementara harga dan pasokan bahan pangan masih terjaga. Kami juga sudah melaksanakan pemantauan di Gudang Bulog untuk memastikan stok beras tersedia,” ujarnya.
Mantan Kadis PU Bombana itu menjelaskan bahwa berdasarkan hasil pantauan dari instansi terkait yang kemudian melaporkan ke tim TPID, bahan pangan di Bombana saat ini masih dalam kondisi aman, meskipun ada beberapa diantaranya yang cenderung naik namun masih dalam batas yang wajar.
Pemkab Bombana dalam menekan laju inflasi daerah, pada 2023 juga memiliki program gerakan menanam hortikultura 1 Ha 1 OPD yang tetap dilanjutkan dan di monitoring oleh setiap OPD.
"Jadi kepatuhan dalam memberikan laporan dianggap hal yang krusial untuk pengukuran kinerja pengendalian inflasi.” kata Sekda Man Arfa.