Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk melakukan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) dengan menanam sebanyak 424 ribu bibit pohon sebagai bagian di Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan penanaman bibit pohon tersebut dilaksanakan dengan melibatkan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin Makassar.
Direktur Departemen Environment & Permit Management Zainuddin, Senin, mengatakan bahwa kegiatan yang mengusung tema "Teruslah Menanam, Tebarkan lah Oksigen demi Keberlanjutan Kehidupan di Bumi" itu merupakan fokus utama dalam upaya pelestarian lingkungan dalam monteks persetujuan IPPKH, yang merupakan kewajiban dari PT Vale sebagai pengguna kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan.
"Tana Toraja merupakan salah satu dari 17 kabupaten di Sulawesi Selatan yang menjadi lokasi rehabilitasi lahan PT Vale. Penanaman bibit pohon ini dilakukan di tiga blok, yaitu Blok Marinding dan Blok Otoritas Bandara di Kecamatan Mengkendek, serta Blok Burasia di Kecamatan Bittuang," kata Zainuddin,
Dia menyebutkan bahwa penanaman bibit pohon itu merupakan rehabilitasi DAS tahap kedua yang dilakukan di Tana Toraja, yang dimana area rehab DAS PT Vale di daerah tersebut melingkupi luas total are 214 hektare dan terbagi atas tiga blok penanaman.
"Tahun 2024 masuk tahapan penanaman dan pemeliharaan tahun berjalan," ujarnya.
Zainuddin menyampaikan bahwa untuk rehabilitasi DAS tahap pertama, PT Vale tersebar di 13 kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Tana Toraja, dengan luas 1.190 hektare dan terbagi dalam tujuh blok penanaman. Tahun 2024 ini merupakan tahun pemeliharaan lanjutan untuk persiapan serah terima pekerjaan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
“Kegiatan penanaman bersama di Blok Marinding, Kecamatan Mengkendek merupakan tonggak awal dimulainya penanaman rehabilitasi DAS tahap kedua di Sulawesi Selatan. Kegiatan ini sekaligus menyukseskan program penanaman pohon serentak nasional yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi melalui KLHK,” ungkap Zainuddin.
Zainuddin menjelaskan, rehabilitasi di Blok Marinding seluas 131 hektare, Otoritas Bandara seluas 25 hektare, dan Tampo seluas 58 hektare saat ini sudah mencapai tahap penataan area kerja dan pembuatan bibit untuk penanaman. Jenis pohon yang dibibitkan yaitu eukaliptus, pucuk merah, ketapang kencana, jati putih, dan mangga dengan kurang lebih total 1500 ribu bibit.
Sementara itu, lanjutnya, untuk rehabilitasi DAS di blok lain di Toraja, yakni Blok Burasia dengan luas 200 Ha, telah masuk pada pemeliharaan tahun kedua (P2) pada 2023 dan tahap berikutnya dilanjutkan pemeliharaan lanjutan untuk persiapan serah terima ke KLHK.
"Jenis bibit yang ditanam yaitu Eukaliptus, Pinus, Cemara gunung, Suren, Sengon, dan Jati putih dengan total pohon tertanam sebanyak 274 ribu pohon," ucapnya.
Jadi, kata Zainuddin, secara total ada 424 ribu bibit pohon yang ditanam di empat blok tersebut dilakukan untuk melihat kondisi aktual progres kegiatan yang ada di lapangan dan pekerjaan teknis kontraktor di lapangan.
“Kegiatan rehabilitasi DAS PT Vale diharapkan bisa membantu pemerintah dalam hal ini KLHK untuk melakukan perbaikan lingkungan pada lahan-lahan kritis sebagai bentuk upaya memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi DAS,” ungkapnya..
Selain itu, ia menjelaskan bahwa kegiatan rehabilitasi DAS juga diharapkan bisa menambah pendapatan masyarakat lokal dengan melibatkan masyarakat pada kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman.
"Nantinya, tanaman rehabilitasi DAS di setiap lokasi/kabupaten dapat dimanfaatkan juga oleh masyarakat berupa hasil hutan bukan kayu baik itu berupa buah, getah maupun produk minyak atsiri tanpa harus menebang pohonnya," jelasnya.