Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri untuk mencegah stunting lewat Sekolah Siaga Kependudukan.
"Pemberian tablet tambah darah mampu mempersiapkan kesehatan remaja putri sebelum menjadi seorang ibu guna mencegah stunting," kata Perwakilan Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yurista, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
"Pemberian tablet tambah darah mampu mempersiapkan kesehatan remaja putri sebelum menjadi seorang ibu guna mencegah stunting," kata Perwakilan Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Yurista, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Sosialisasi peningkatan konsumsi tablet tambah darah dilakukan sebagai rangkaian monitoring dan evaluasi terpadu percepatan penurunan stunting di Provinsi Sulawesi Barat, melalui kunjungan dan pemantauan di SMA Negeri 1 Mamuju dan SMP Negeri 2 Mamuju pada Rabu (25/10).
“Sarapan pagi dan mengkonsumsi tablet tambah darah juga sangat penting untuk perempuan agar tidak mengalami anemia (kurang darah merah) yang berakibat terhadap kesehatan dan prestasinya di sekolah," ucap Yurista.
Sementara itu Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Arifin Efendi Hutagalung menyampaikan Sulawesi Barat merupakan wilayah prioritas percepatan penurunan stunting mengingat prevalensinya masih tinggi yakni 35 persen pada tahun 2022 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
"Kegiatan ini berguna untuk mengetahui sejauh mana keterkaitan Sekolah Siaga Kependudukan dan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja dalam menekan angka stunting di Sulawesi Barat," ujar Arifin.
Sedangkan Kepala SMA Negeri 1 Mamuju Halimah, mengapresiasi kunjungan dari tim percepatan penurunan stunting dan menyatakan SMAN 1 Mamuju selama ini telah memiliki Duta Keluarga Berencana (Genre) yang terus menyosialisasikan pentingnya kesehatan reproduksi.
"Kami memiliki Duta Genre, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R), dan konselor sebaya yang terus melakukan sosialisasi pengetahuan kesehatan reproduksi kepada remaja," kata Halimah.
Ia menambahkan SMAN 1 Mamuju juga bekerja sama dengan Puskesmas Binanga, Kabupaten Mamuju, yang secara rutin selama dua kali dalam seminggu mengadakan forum untuk meningkatkan konsumsi tablet tambah darah bagi remaja putri.
“Alhamdulillah, tahun ini kami mendapat prestasi luar biasa. SMA Negeri 1 Mamuju mampu meraih juara 3 tingkat nasional dalam Sekolah Siaga Kependudukan, dan Juara 1 tingkat regional," tuturnya.
Kunjungan dan pemantauan ini dihadiri beberapa perwakilan kementerian/lembaga yang termasuk dalam tim percepatan penurunan stunting, diantaranya Kantor Staf Presiden (KSP), Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kemendagri, Kemenkes, serta Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes: Konsumsi tablet tambah darah cegah stunting sejak remaja