Kendari (ANTARA) - Direktorat Lalu Lintas atau Dit Lantas Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) menyebutkan bahwa ada sebanyak 34 kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat arus mudik Lebaran 1444 Hijriah (H)/2023 Masehi (M).
Kepala Sub Direktorat atau Kasubdit Penegakan Hukum (Gakkum) Dit Lantas Polda Sultra AKBP Yudha Widyatama di Kendari Rabu, mengatakan bahwa kecelakaan tersebut tercatat di oleh personel kepolisian yang melaksanakan giat Operasi Ketupat Anoa 2023.
“Operasi Ketupat Anoa 2023 itu digelar mulai 18 April sampai 1 Mei 2023,” kata Yudha Widyatama.
Ia menyampaikan bahwa kecelakaan saat arus mudik lebaran tersebut didominasi oleh pengendara roda dua yang dikarenakan kurangnya konsentrasi saat berkendara.
“Rata-rata yang mengalami kecelakaan lalu lintas itu didominasi oleh kendaraan roda dua dan terjadi pada rentan waktu dimulai pagi pukul 09:00–12:00 WITA,” ungkap Yudha Widyatama.
Ia menuturkan bahwa dari jumlah kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada 59 orang yang menjadi korban.
Kasubdit Gakkum Dit Lantas Polda Sultra itu menjelaskan bahwa dari kecelakaan tersebut, ada sebanyak Sembilan orang yang dinyatakan meninggal dunia dan yang lainnya mengalami luka-luka.
“Sembilan orang meninggal dunia, lima orang luka berat, dan 45 orang yang mengalami luka ringan,” jelas Yudha Widyatama.
Sedangkan untuk taksiran kerugian, lanjut Yudha Widyatama, untuk keseluruhan kasus kecelakaan lalu lintas selama mudik lebaran sekitar Rp132 juta.
Tak Lupa, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat yang mengendarai kendaraan roda dua ataupun roda empat agar selalu fokus saat berkendara dan tidak melewati kecepatan yang semestinya, serta agar selalu mematuhi peraturan lalu lintas. Sebab, mayoritas kecelakaan tersebut terjadi karena adanya pelanggaran lalu lintas.
“Sekarang in ikan masih dalam arus balik lebaran, untuk seluruh pengendara roda dua dan roda empat agar selalu memperhatikan keselamatan, jika mengantuk saat berkendara, baiknya singgah untuk beristirahat dulu,” tutup Yudha WIdyatama.