Kendari (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri Indonesia Sulawesi Tenggara mengajak pemerintah daerah dan pelaku bisnis meningkatkan ekspor komoditas pertanian lokal.
"Kami meminta kepada Pemerintah Provinsi Sultra jangan hanya fokus pada ekspor komoditas pertambangan, banyak sumber daya lain, yang merupakan komoditas ekspor," kata Wakil Ketua Kadin Sultra Suwandi Andi dalam Sosialisasi Prosedur Ekspor Komoditas Pertanian Sultra di Kendari, Sabtu.
Ia menyebutkan wilayah Sultra kaya dengan sumber daya alam lain yang mempunyai nilai ekspor selain tambang, seperti pertanian dan perikanan.
"Khusus komoditas pertanian, kita sangat melimpah, ada mete, kakao, dan lain sebagainya," kata Suwandi yang merupakan Anggota DPRD Sultra ini.
Sebagai mitra pemerintah, kata Suwandi, Kadin akan selalu mendorong pelaku usaha untuk melakukan ekspor produk unggulan Sultra.
Hadir dalam acara sosialisasi ini di antaranya perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Sultra, Bea Cukai Kendari, Balai Karantina Kendari, pelaku ekspor, dan sejumlah pelaku UMKM di Kota Kendari.
Sementara itu, berdasarkan data Karantina Pertanian Kendari, komoditas pertanian ekspor Sultra sepanjang 2022 tercatat telah melakukan 110 sertifikasi baik hewan maupun tumbuhan untuk diekspor.
Negara tujuan ekspor komoditas pertanian Sultra di antaranya Malaysia, Jepang, Singapura, Vietnam, China, Korea Selatan, Belanda, Australia, Inggris, dan Belgia.
"Ekspor Sultra terjadi penambahan negara tujuan ekspor di kawasan Afrika yakni pada komoditas pertanian media tanam/serbuk kelapa. Pada tahun sebelumnya, ekspor Sultra dilakukan di kawasan Asia dan Eropa, selain itu, jumlah komoditas pertanian ekspor Sultra bertambah di antaranya daun nilam, kemiri, lada biji, sarang burung walet dan madu," ungkap Andi Faisal, Kepala Karantina Pertanian Kendari.