Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk pembebasan lahan warga yang akan digunakan untuk menambah panjang landasan pacu Bandara Betoamabari di Kota Baubau.
"Saya sangat mengapresiasi peran serta masyarakat Baubau yang telah ikhlas membebaskan lahannya untuk kepentingan perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari," ungkap Gubernur Sultra Ali Mazi, di Kendari, Senin.
Ali Mazi menjelaskan penambahan perpanjangan landasan pacu bandara sangat diperlukan agar pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Baubau, sehingga ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
"Oleh itu saya berharap kepada masyarakat yang tinggal di sekitar Bandara Betoambari untuk ikut membantu pemerintah menyukseskan berbagai program pembangunan, terutama peningkatan pelayanan transportasi udara," ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Komisi IV DPRD Sultra Fajar Ishak Daeng Jaya menjelaskan sebagai langkah awal penganggaran pembebasan lahan masyarakat untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari dialokasikan sebesar Rp10 miliar.
Menurut Fajar, saat ini runway atau landasan pacu Bandara Betoambari sepanjang 1.800 meter dengan lebar 30 meter.
"Lahan yang dibebaskan tersebut, diperkirakan bisa menambah 200 meter panjang runway bandara," terang Fajar Ishak yang juga mantan Jurnalis di Kota Baubau.
Fajar Ishak berharap runway Bandara Betoambari dapat dibangun sepanjang 3.000 meter dengan lebar 60 meter, sehingga ke depannya dapat dilalui pesawat berbadan lebar jenis Air bus.
Melalui APBD perubahan 2022, pemerintah provinsi bersama DPRD Sultra telah mengalokasikan dana ke Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau terkait pembebasan lahan perpanjangan landasan pacu Bandara Betoambari.