Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, mencatat penambahan kasus COVID-19 itu diikuti Provinsi Jawa Barat 699 orang, Jawa Timur 392 kasus, Banten 381 kasus, dan Jawa Tengah 173 kasus.
Kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional COVID-19 mencapai 3.616 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.366.518 orang.
Sementara itu tercatat, pasien sembuh COVID-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 2.200 orang, Jawa Barat 791 orang, Jawa Timur 438 orang, Banten 306 orang dan Jawa Tengah 139 orang.
Dengan demikian, secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 4.451 orang, sehingga total mencapai 6.165.328 orang.
Sedangkan penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 17 orang, di antaranya terjadi di Provinsi Jawa Tengah empat orang, DKI Jakarta tiga orang, Bali dua orang.
Satgas COVID-19 juga mencatat jumlah kasus aktif yang mencakup penderita COVID-19 yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 43.582 kasus aktif, turun 852 orang dibandingkan hari sebelumnya (1/9).
Selain itu terdapat pula 5.380 orang yang masuk dalam kategori suspek.
Hasil tersebut didapat setelah dilakukan pengujian pada hari ini terhadap 76.513 spesimen dari 36.010 orang yang diperiksa di ratusan jaringan laboratorium di seluruh Indonesia.
Tingkat positif atau "positivity rate" spesimen harian adalah 8,63 persen dan untuk tingkat "positivity rate" orang harian adalah 10,04 persen.
Sementara itu, Dewan Penasihat Satgas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, SpPD KHOM mengimbau kepada pasien COVID-19 dengan gejala ringan agar tetap berkonsultasi kepada dokter.
Zubairi mengatakan saat ini sebagian besar kasus COVID-19 memiliki gejala yang ringan seperti demam, batuk, pilek, bersin hingga suara serak. Gejala ringan tersebut pun akhirnya diabaikan oleh sebagian masyarakat, lantaran yakin akan sembuh dengan sendirinya.
"Karena enggak merasa kenapa-kenapa cuma suara serak atau batuk, pilek, bersin, sebagian besar merasa itu akan sehat sendiri. Padahal ada beberapa yang tetap memerlukan obat," ujar Zubairi.
Baca juga: Di Kendari, vaksinasi dosis lengkap capai 196.419 jiwa
Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 melaporkan jumlah warga Indonesia yang telah menerima vaksinasi COVID-19 dosis ketiga atau penguat pertama mencapai 60,90 juta jiwa hingga Jumat pukul 12.00 WIB.
Data Satgas COVID-19 yang diterima di Jakarta, Jumat, mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan tiga dosis vaksin COVID-19 bertambah 251.129 orang sehingga mencapai total 60.899.370 orang.
Dengan demikian maka tercatat, suntikan dosis penguat vaksin COVID-19 sudah diberikan kepada 25,95 persen dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19 sebanyak 234.666.020 juta orang.
Sementara itu, penduduk yang mendapatkan dua dosis vaksin COVID-19 bertambah 93.908 orang menjadi 171.060.711 orang, yang meliputi 72,90 persen dari total sasaran.
Penerima dosis pertama bertambah 16.177 orang, sehingga jumlah keseluruhan mencapai 203.389.572 orang atau sudah diberikan pada 86,67 persen dari total sasaran.
Untuk vaksinasi dosis keempat telah disuntikkan sebanyak 377.690 dosis kepada para tenaga kesehatan.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan Indonesia hingga saat ini memiliki sekitar 10 juta dosis stok vaksin COVID-19 yang masih tersedia di fasilitas penyimpanan pemerintah pusat dan daerah.
"Kita masih punya sekitar 10 juta dosis stok vaksin. Sekitar 60 persennya adalah vaksin hibah yang gratis diberikan pemerintah luar negeri," kata Budi Gunadi Sadikin.
Budi mengatakan tawaran vaksin hibah dari luar negeri terus berdatangan ke Indonesia, tapi tawaran itu hingga sekarang masih ditahan melihat perkembangan animo vaksinasi dari masyarakat Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKI tambah kasus harian positif COVID-19 terbanyak capai 1.500 kasus