Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dengan parameter pembaruan magnitudo (M) 5,1 di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara, Minggu (21/8) siang, akibat deformasi lempeng Laut Maluku.
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,23° LS ; 125,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 129 Km arah Tenggara Kota Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi atau penyesaran dalam lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik ( thrust fault )," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Ia mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan ( shakemap ), gempa ini menimbulkan guncangan di daerah Bolaang Mongondow, Kotamobagu dan Banggai dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ).
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami
"Hingga pukul 12.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan ( aftershock )," kaanya.
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Selain itu, memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Kemudian, memmastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), telegram channel (https://t.me/InaTEWS_BMKG) atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg, demikian Daryono
Dirasakan di Gorontalo hingga Luwu Utara
Gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Utara, pada Kamis pukul 14.46 WIB juga dirasakan oleh warga di Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan data BMKG Gorontalo, gempa tersebut berkekuatan 5,7 magnitudo pada titik 0,31 Lintang Utara dan 124,41 Bujur Timur, serta tidak berpotensi tsunami.
Gempa yang berlokasi di 47 kilometer Tenggara Bolmong Selatan dengan kedalaman 155 kilometer itu, sempat dirasakan selama beberapa detik.
“Gempanya tidak seperti guncangan keras, tapi seperti dibuai dan rasanya jadi pusing,” kata warga Kota Gorontalo, Neny Nasution.
Meski demikian ia tidak keluar dari dalam rumah, karena dapat mengendalikan kepanikan.
Ia berharap tidak ada lagi gempa susulan dan tidak ada korban jiwa di pusat lokasi gempa.
Gempa tersebut dirasakan di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Bolaang Mongondow III-IV MMI, serta di Luwuk, Bitung, Kotamobagu, Minahasa Utara, dan Gorontalo Utara dengan skala II-III MMI.
Gempa juga terasa hingga ke wilayah Poso, Ampana, dan Luwu Utara dengan skala II MMI.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sebut gempa M 5,1 Sulut akibat deformasi lempeng Laut Maluku