Jakarta (ANTARA) - Atlet pencak silat Pipiet Kamelia punya cerita lucu terkait rambut yang membuatnya disuruh melakukan push up saat berlatih. Atlet yang mengenakan kerudung ini menuturkan latihannya sangat padat dalam sehari, dengan total durasi delapan jam yang terbagi menjadi tiga sesi.
"Pas latihan dari pagi ke sesi siang, memang sudah lepek banget mau enggak mau harus keramas," kata Pipiet dalam media gathering "Dukungan Sunsilk untuk Perempuan Indonesia", Senin (18/4).
Butuh waktu untuk Pipiet mengeringkan rambut, sebab tak nyaman rasanya berlatih dengan keadaan rambut basah, apalagi dia mengenakan jilbab. Alhasil, waktu yang terpakai untuk mengeringkan rambut membuatnya terlambat latihan.
"Itu sampai telat latihan dan disuruh push up," dia tertawa kecil.
Tak banyak atlet yang memakai kerudung, tapi fenomena itu berbeda di cabang olahraga pencak silat, katanya. Justru sebagian besar mengenakan penutup kepala. Cabang olahraga pencak silat, kata Pipiet, sama sekali tidak menghalangi perempuan berkerudung.
"Olahraga cukup aman, enggak ada tarik menarik," kata istri pesilat Hanifan Yudani Kusumah.
Peraih medali emas Asian Games 2018 ini beranggapan, kerudung bukanlah penghalang dalam beraktivitas maupun bekerja. Siapa pun itu, termasuk perempuan yang mengenakan kerudung, tetap punya potensi untuk mencapai hasil optimal di bidangnya masing-masing.
"Menurut saya, hijab dan suatu profesi tidak ada sangkut pautnya," kata Pipiet.
Atlet yang mulai berkerudung sejak 2019 itu mengatakan aktivitas fisik seperti olahraga memang menantang ketika dirinya memakai hijab, apalagi dia tinggal di Indonesia yang tropis dan lembap. Rambut bersimbah keringat kian lepek karena ditutup dengan kerudung. Untuk menyiasatinya, Pipiet rutin melakukan perawatan sederhana di rumah.
"Tiap keramas harus pakai kondisioner juga, perawatan rumahan," katanya.