Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi meminta pemerintah pusat melalui Direktorat Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadikan Provinsi ini sebagai perwakilan region Sulawesi jadi pusat Program Menara Vokasi bagi masa depan pendidikan Sultra.
Kadis Dikbud Sultra Asrun Lio mewakili Gubernur Sultra di Kendari, Senin mengatakan kegiatan menara vokasi di Kolaka itu dihadiri langsung Dirjen Direktorat Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek RI, Wikan Sakarinto ST MSc PhD didampingi Plt Mitras DUDI Saryadi ST MBA, Direktur PNUP Prof Ir Muhammad Anshar MSi PhD dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP-PNUP) Makhrani SSi MSi.
Kehadiran Dirjen bersama rombongan tersebut disambut Gubernur Sultra Ali Mazi sebelum melakukan kegiatan vokasi di Kolaka sebagai wujud terimakasih orang nomor satu di Bumi Anoa ini, atas keseriusan pemerintah pusat khususnya melalui Kemendikbudristek RI dalam melihat potensi daerah Sultra, terutama dari sektor satuan pendidikan vokasi.
Melalui kesempatan tersebut, di hadapan Dirjen Direktorat Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbudristek RI, Wikan Sakarinto ST MSc PhD bersama rombongan, Gubernur Sultra, H Ali Mazi SH secara langsung menitipkan masa depan pendidikan vokasi di Sultra, utamanya dalam meningkatkan kepercayaan diri pada setiap pengelola satuan pendidikan vokasi, yang kemudian akan mengimplementasikan sejumlah program Kemendikbudristek RI di Sultra.
Kehadiran Dirjen Direktorat Diksi Kemendikbudristek RI, Wikan Sakarinto ST MSc PhD bersama rombongan di Sultra, tidak lain untuk melaksanakan sejumlah agenda penting, diantaranya menggelar Forum Group Discussion (FGD) dengan melibatkan multipihak (pentahelix) mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, SMK, Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), hingga media sebagai tanda dimulainya Program Fast Track, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), hingga Menara Vokasi di Sultra tepatnya di Kabupaten Kolaka, Senin (6/12). Selain itu, digelar juga pemeran SMK-DUDI dan gebyar menara vokasi dengan melibatkan lima menara vokasi yakni Riau, Medan, Banjarmasin, dan El Bajo Lombok termasuk Kolaka.
Dalam FGD tersebut, dihadiri pula oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Bupati Kolaka, Sekda Kolaka, para dunia industri Kolaka, camat se Kabupaten Kolaka, para Kepala OPD se Kabupaten Kolaka, Kabid SMK/PK-LK, Kasi Kesiswaan SMK/PK-LK, Kasi Kurikulum SMK/PK-LK, Kasi Kelembagaan, Kasi Sarana Prasarana SMK/PK-LK, serta semua Kepala SMK se Kabupaten Kolaka.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Drs Asrun Lio MHum PhD mengatakan, melalui pertemuan FGD tersebut, memuat sejumlah poin penting diantaranya, peserta FGD termasuk SMK-DUDI sepakat dan berkomitmen melakukan penandatanganan MoU, terkait kerjasama dalam meningkatkan potensi ekonomi daerah melalui satuan pendidikan vokasi. Olehnya, FGD hadir untuk menguatkan kolaborasi pentahelix melalui potensi daerah dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Serta sepakat membentuk forum komunikasi satuan pendidikan vokasi di Kolaka atau Kendari.
Kedua, lanjut orang nomor satu di jajaran Dikbud Provinsi Sultra ini, terdapat kolaborasi pentahelix yakni pemerintah, akademisi, pelaku usaha, SMK-DUDI, hingga media untuk bersatu dan bekerjasama meningkatkan potensi ekonomi daerah melalui satuan pendidikan vokasi.
Ketiga, masih Lulusan S3 The Australian National University (ANU) Canberra ini, sepakat membentuk forum komunikasi satuan pendidikan vokasi di Kolaka atau Kendari. Selanjutnya, sepakat melaksanakan fast track dan implementasi MBKM.
"Seperti pada penjelasan sebelumnya, Kolaka terpilih sebagai salah satu titik pusat gebyar menara vokasi 2021, tak lepas dari berbagai pertimbangan penting, diantaranya tanahnya yang subur dengan produk pertanian, kaya hasil perikanan, memiliki sumber pertambangan yang ditandai adanya beberapa industri yang merupakan aset vital milik negara seperti PT Antam dan beberapa perusahaan besar lainnya seperti PT Vale. Selain itu, pemda Kolaka peduli dan konsen terhadap dunia pendidikan terlebih satuan pendidikan vokasi yang telah hadir mulai dari SMK, Lembaga Keterampilan Profesi atau LKP, Politeknik, dan sekolah vokasi lainnya," ucap Mantan Kepala Pusat Studi Eropa UHO ini.