Baubau (ANTARA) - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, menggelar seminar akhir penyusunan dokumen index gini ratio 2021 sebagai perumusan mengidentifikasi pemerataan tingkat pendapatan dan pengeluaran masyarakat daerah itu.
Seminar yang dibuka Kepala Bappeda Baubau Rahmat Tuta, turut hadir Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Baubau, pemateri, dan sejumlah pimpinan OPD serta camat, di Gedung Bappeda Baubau, Senin.
Kepala Bappeda Baubau Rahmat Tuta, bahwa nilai ratio bertujuan untuk mengukur ketimpangan pendapatan atau pengeluaran masyarakat antardaerah dalam suatu negara.
Tujuan kegiatan itu, kata dia, tersedianya suatu hasil kajian yang memberikan informasi dan gambaran mengenai kesenjangan distribusi pendapatan dan pengeluaran menurut kecamatan di Kota Baubau.
"Tentu kami harapkan pola pikir dan sumbangsi pemikiran juga sangat dibutuhkan dalam pertemuan ini, bagaimana terkait gini ratio kita," kata mantan Plt Kepala Dinas Kesehatan Baubau ini.
Dalam seminar akhir itu, pemateri juga memaparkan berupa pendapatan dan pengeluaran masyarakat pada pengolahan Maret dan September 2021 menurut wilayah kecamatan dan sektor usaha. Adapun kecamatan di Kota Baubau, yakni Kecamatan Betoambari, Wolio, Kokalukuna, Bungi, Murhum, Batupoaro, Lealea, dan Kecamatan Sorawolio.
Mengenai jenis dan sumber data, dimana data primer yakni data yang diperoleh langusng dengan melakukan penyebaran kuisioner kepada masyarakat. Adapun data primer dalam penelitian ini adalah data mengenai rata-rata jumlah pendapatan dan pengeluaran masyarakat dalam setiap bulannya.
Sedangkan, data sekunder merupakan data yang berasal dari sumber data lain yang mendukung penelitian. Data tersebut diperoleh dari BPS yang terkait dengan data Kota Baubau dalam angka tahun 2021 mengenai rata-rata pendapatan dan pengeluaran masyarakat daerah itu. Akan tetapi, oleh karena penelitian ini merupakan data sekunder dalam analisis hanya bersifat sebagai data pembanding.
Mengenai faktor pemicu peningkatan distribusi pendapatan diantaranya adalah aktifitas ekonomi masyarakat pada level hulu khususnya pada Kecamatan Sorawolio dan Bungi, yang pada tahun sebelumnya mengalami penurunan akibat dampak dari pandemik COVID-19 sudah mulai berjalan. Kemudian, aktifitas ekonomi pada level hilir khususnya pada Kecamatan Wolio, Murhum, dan Batupoaro juga mulai berjalan seiring dengan berjalannya program pemulihan kesehatan Baubau yang berdampak pada meningkatnya permintaan barang dan jasa.
Sedangkan, faktor pemicu penurunan distribusi pendapatan diantaranya pula Kecamatan Betoambari, Kokalukuna dan Lealea memiliki karakteristik pekerjaan masyarakat yakni nelayan hasil interview diperoleh informasi bahwa aktifitas penangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat nelayan belum maksimal.
Khusus untuk Kecamatan Lealea dan Betoambari, hasil interview pada beberapa responden yang bekerja sebagai usaha tani rumput laut yang mengeluhkan ketidakstabilan permintaan dan harga rumput laut. Hal ini menyebabkan belum meningkatnya pendapatan pelaku usaha.
Mengenai hasil perhitungan index gini ratio menurut sektor usaha didaerah itu, yakni pendapatan pada sektor pertanian pada Maret sebesar 0,0901 dan September 2021 sebesar 0,1300, sedang pengeluaran Maret 0,1140 dan September sebesar 0,1251. Sektor usaha perikanan khusus pendapatan pada Maret 0,1854 dan September 0,1951, sedang pengeluaran pada Maret 0,2366 dan September sebesar 0,1681.
Pada sektor usaha industri, pendapatan pada Maret sebesar 0,4007, dan September 0,3956, sedang pengeluaran pada Maret 0,4055, dan September sebesar 0,3978. Kemudian sektor perdagangan, pendapatan pada Maret 0,2802, dan September sebesar 0,3162, sedang pengeluaran pada Maret 0,3205 dan September 2021 sebesar 0,4180. Sektor jasa, khusus pendapatan pada Maret sebesar 0,2803,dan September 0,3173, sedangkan pengeluaran pada Maret 0,3403, dan September 2021 sebesar 0,3438.
Sedangkan jasa pemerintahan, pendapatan pada Maret sebesar 0,1932 dan September 0,2188, khusus pengeluaran pada Maret sebesar 0,1709, dan September 0,1737. Sementara sektor usaha lainnya pada pendapatan Maret sebesar 0,2188, September 0,2085, sedang pengeluaran pada Maret sebesar 0,2577, September sebesar 0,2461.
Sementara angka gini ratio pendapatan pada Maret dan September 2021 menurut kecamatan yang ada yakni sebanyak delapan kecamatan seluruhnya dalam tabel keterangan adalah ketimpangan sedang. Sedangkan, angka gini ratio pengeluaran Maret dan September menurut kecamatan seluruhnya dalam tabel keterangan juga ketimpangan rendah.
Begitu pula angka ratio pendapatan menurut sektor usaha pada Maret dan September 2021 seluruhnya juga ketimpangan rendah. Sama halnya dengan angka gini ratio pengeluaran pada Maret dan September rata-rata keterangan adalah ketimpangan rendah.