Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh Kapolda untuk mengantisipasi masuknya varian baru COVID-19 dengan melakukan pengawasan dan pencegahan di pintu-pintu masuk Tanah Air.
Sigit dalam pengarahan secara virtual dari Jakarta kepada seluruh Kapolda di Indonesia, Selasa menyebutkan antisipasi ini terkait dengan kebijakan pemerintah yang berencana membuka pintu bagi wisatawan asing maupun WNI yang pulang dari luar negeri.
"Perlu adanya antisipasi dini untuk mencegah masuknya varian baru COVID-19 seperti MU dan Lamda dari luar negeri yang disebabkan dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN)," ujar Sigit dikutip dari keterangan tertulis Divisi Humas Polri.
Sigit berharap adanya antisipasi dan pengawasan penanganan COVID-19 yang ekstra ketat dapat mengeliminasi beberapa permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan teknis karantina.
"Tolong dicek lagi sistem pengamanan seperti apa, apalagi kalau sudah dibuka SOP-nya betul-betul dilaksanakan. Jangan kemudian abai, lengah, sehingga apa yang dilakukan selama ini sia-sia," tutur Sigit.
Sigit menegaskan, pelonggaran PPKM yang diberlakukan oleh pemerintah dilakukan secara bertahap. Tentunya pelonggaran tersebut akan ada konsekuensi yang akan dihadapi.
Untuk itu, lanjut Sigit, jajaran Polri diminta tetap waspada dan melakukan upaya pengawasan secara ketat di wilayah masing-masing.
"Jadi ini adalah konsekuensi kelonggaran diberikan bertahap, namun bisa kami ukur sehingga semua bisa terkendali," ucap Kapolri.
Salah satu kegiatan antisipasi dan penanganan yang tepat, lanjut Sigit, dimulai dari persiapan adanya kegiatan internasional di Nusa Tenggara Barat (NTB), World Super Bike Championships (WSBK).
Menurut Sigit, penyelenggaraan ajang balapan dunia itu bakal memberikan efek positif untuk pertumbuhan perekonomian apabila penanganan dan pengendalian COVID-19 yang maksimal.
Melalui kejuaraan balap motor dunia di Sirkuit Mandalika tersebut, juga membuat nama Indonesia akan harum di mata dunia, karena berhasil menyelenggarakan WSBK dengan memperhatikan faktor kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"NTB dan beberapa 'event' lanjutan di Bali dipersiapkan dengan baik. Kalau ini bisa dikelola dengan baik tentunya Indonesia di mata internasional semakin baik dan tentunya hal lain seperti pertumbuhan ekonomi," tutur Sigit.
Sigit juga mengapresiasi kepada seluruh jajaran yang telah bekerja keras untuk mencegah laju pertumbuhan virus Corona. Diharapkan kinerja ini terus dipertahankan dengan bersinergi bersama TNI, Pemda dan seluruh elemen masyarakat.
"Apa yang terjadi merupakan hasil kerja keras seluruh anggota. Sekarang tumpuan ada TNI- Polri. Tapi saya yakin seluruh rekan akan melaksanakan dengan baik," kata Kapolri.
Dalam pengarahan evaluasi PPKM secara virtual itu, jenderal bintang empat itu menekankan kepada seluruh jajarannya untuk tetap menyiapkan segala upaya dan antisipasi guna mencegah terjadinya lonjakan laju pertumbuhan COVID-19 di tengah terjadinya pelonggaran aktivitas masyarakat.
Sebagaimana diketahui, kasus aktif harian virus COVID-19 di Tanah Air mengalami penurunan sejak satu bulan terakhir.
"Persiapkan langkah-langkah antisipasi terhadap pelonggaran agar tidak terjadi lonjakan kasus kembali," kata Sigit.
Mantan Kabareskrim Polri ini menyebutkan, salah satu upaya untuk mencegah laju pertumbuhan COVID-19 dan persiapan untuk menuju peralihan dari pandemi ke endemi, adalah dengan tetap melaksanakan pengetatan protokol kesehatan (prokes), melalui "3M" (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), penguatan "3T" (Tracing, Testing dan Treatment) serta percepatan vaksinasi.
Selain itu, Kapolri juga meminta kepada seluruh Polda jajaran untuk memaksimalkan aplikasi PeduliLindungi dalam melakukan antisipasi lonjakan di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat.
Platform tersebut, kata Sigit, harus disediakan di segala lini pusat aktivitas warga. Sehingga, akselerasi vaksinasi masyarakat dapat maksimal dilakukan.
"Maksimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Pengawasan terhadap masyarakat dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Apabila ditemukan kategori kuning atau merah berikan pelayanan vaksin dengan menyediakan gerai vaksinasi maupun vaksin 'mobile'," ujarnya.