Kendari (ANTARA) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Sulawesi Tenggara bersama Kepolisian Daerah (Polda) setempat menyiapkan buku untuk mencegah paham radikal dan intoleran.
Ketua NU Sultra KH Muslim di Kendari, Kamis mengatakan, buku tersebut dibuat melibatkan akademisi dari Universitas Halu Oleo (UHO) dan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari sebagai upaya menangkal paham-paham yang dapat memecah bela bangsa dan negara.
"Ide penulisan buku ini lahir ketika kami bersama Polda Sultra melakukan koordinasi dan supervisi di 17 kabupaten/kota di provinsi itu," kata dia usai menggelar rapat koordinasi finalisasi buku tersebut bersama Polda setempat.
Ia menyampaikan, dari kegiatan tersebut ditemukan sejumlah paham yang sudah melenceng dari ajaran agama dan negara, sehingga dianggap perlu menangkal paham tersebut untuk generasi mendatang.
"Lahirnya ide ini karena adanya temuan kami dan kepolisian terkait ancaman radikalisme dan intoleran di Sultra, sehingga dianggap perlu untuk mencegah hal tersebut dan salah satunya idenya yakni pembuatan buku yang sebentar lagi akan diterbitkan," ujar dia.
Rapat koordinasi finalisasi buku bersama, Polda dan NU Sultra dilanjutkan dengan para penulis berdialog dengan tim supervisi dan peneliti Lemdiklat Mabes Polri.
Buku yang berjudul "Merawat Harmoni" merupakan sinergi UHO, Polda dan NU Sultra menangkal radikalisme di Sulawesi Tengara yang kini sudah siap diterbitkan.
Kapolda Sultra Irjen Pol Yan Sultra Indrajaya menjelaskan ideologi dan paham radikal, masih menjadi permasalahan dan tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Kapolda, paham ini akan mudah menyebar di tengah masyarakat terutama bagi mereka yang rentan dari berbagai faktor seperti ilmu pengetahuan dan lingkungan.
"Ini menjadi kepedulian bersama untuk membentengi masyarakat Sultra dari ideologi dan paham radikalisme sebab hal ini menjadi permasalahan dan tantangan kita berbangsa dan bernegara," katanya.
Prof. Aris Badara akademisi dari UHO Kendari mengatakan bahwa buku itu akan menjadi bacaan yang mudah dipahami baik di lingkungan kampus, sekolah dan di lingkungan keluarga, sebab di dalamnya terdapat upaya menangkal radikalisme dan intoleran.
“Buku ini akan menjadi bahan bacaan di tengah masyarakat karena bahasanya dibuat sederhana dan mudah dipahami, dimana di dalamnya terdapat upaya dini mencegah radikalisme dan intoleran. Kita berharap ini akan menjadi solusi," kata Prof Aris sebagai Ketua Tim penulisan buku tersebut.