Kendari (ANTARA) - Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulawesi Tenggara setuju hukuman seberat-beratnya bagi pebisnis narkoba seiring fenomena pengungkapan kasus narkotika yang cenderung meningkat.
Ketua Granat Sultra LM Bariun di Kendari, Rabu mengatakan kasus narkotika kian memprihatinkan sebab sudah menyasar semua kalangan, termasuk usia sekolah menengah.
"Wajar prihatin karena peredaran narkotika sudah menyasar semua kalangan hingga melibatkan pemangku kepentingan. Lingkungan keluarga menjadi benteng penting menyelamatkan generasi muda," kata Bariun.
Oleh karena itu, aksi memberantas narkotika membutuhkan gerakan kolektif seluruh elemen sesuai kewenangan yang ada.
"Memutus rantai barang terlarang yang namanya narkotika bukan hanya tanggung jawab kepolisian dan BNN. Lingkungan keluarga pun memegang peranan," kata Bariun yang juga Ahli Hukum Tata Negara.
Bahkan yang memiriskan akhir-akhir ini sudah menangkap warga binaan Lembaga Pemasyarakatan yang sebelumnya masih sebatas asumsi atau kecurigaan.
Pertanyaannya kenapa oknum narapidana penghuni Lapas dapat mengakses keluar untuk mengendalikan bisnis, padahal tidak dibolehkan seorang narapidana membawa telepon genggam.
"Hal yang demikian mematik persepsi yang beragam. Itulah saya katakan diawal tadi bahwa memberantas Narkoba membutuhkan keseriusan semua pihak karena sindikatnya kuat" ujarnya.
Ada pula pandangan yang menyebutkan bahwa memberantas peredaran narkoba harus menghentikan oknum yang memasok.
"Menangkap hingga memenjarakan pemakai maupun kurir di daerah kelihatannya tidak efektif memberantas Narkoba. Pembersihan harus dari hulu, yakni oknum pemasok," katanya.
Namun, sekecil apa pun peran yang sudah diperbuat untuk memberantas barang haram tersebut patut diapresiasi.
"Mari kita semua peduli memberantas narkotika untuk menyelamatkan generasi muda sebagai aset bangsa," tambahnya.