Kendari (ANTARA) - Petugas Kantor Kesatuan Pelabuhan Kendari di Wilayah Kota Baubau memastikan ada 31 penumpang kapal Pelni KM Dobonsolo yang tiba di Pelabuhan Murhum Baubau membawa dokumen kesehatan yang diduga palsu.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID 19 Baubau, dr. Lukman melalui WhatsApp yang diterima, Jumat, mengungkapkan dokumen kesehatan yang dikantongi para penumpang dari Pelabuhan Sorong, Jayapura dan Ambon itu berupa surat keterangan vaksin dan keterangan hasil rapid antigen diduga palsu.
"Ada 31 orang dengan dokumen palsu. Rata-rata dokumen berupa keterangan vaksin dan keterangan antigen palsu. Mereka belum vaksin dan rapid antigennya tidak tercatat," ungkap Lukman seraya menambahkan para penumpang itu, antara lain dengan tujuan Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, Muna, dan Kota Kendari.
Saat ini, kata dia, petugas KKP bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mencurigai dokumen palsu itu setelah memvalidasi satu persatu dokumen kesehatan dari ratusan penumpang yang turun.
Direktur BLUD RSUD Baubau ini mengungkapkan berdasarkan keterangan, para penumpang mendapatkan dokumen kesehatan yang diduga palsu itu dari seseorang dengan membayar seharga Rp500 ribu-Rp700 ribu per dokumen. Namun, ada beberapa penumpang mengakui jumlah uang itu sudah termasuk dengan tiket kapal.
Temuan itu, kata Lukman, selanjutnya akan didalami kepolisian.
"Permasalahan ini akan didalami petugas kepolisian karena sudah diambil datanya oleh petugas KKP dan kepolisian untuk ditindaklanjuti," ungkapnya.
Sambil menunggu hasil pendalaman atas temuan itu, Tim Satgas COVID-19 Baubau tidak menahan 31 penumpang tersebuit, namun dengan syarat apabila mereka sudah sampai di tempat tujuan masing-masing harus melakukan isolasi mandiri selama tiga hari.