Kendari (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara menyampaikan stok beras di gudang saat ini hingga Mei 2021 mencapai 13 ribu ton.
Kepala Perum Bulog Divre Sultra Ermin Tora di Kendari, Sabtu, mengatakan kondisi tersebut akan berdampak pada serapan beras petani sehingga pihaknya berupaya melakukan distribusi.
"Saat ini kita memang kondisi gudang kita penuh sehingga kita mengalami kesulitan melakukan penyerapan. Stok gudang saat ini kira-kira sekitar 13 ribu ton," kata fia melalui telpon selulernya.
Ia menyebutkan, gudang Bulog yang saat ini penuh di antaranya gudang di Kabupaten Konawe, dan Kolaka Timur.
"Kita stok beras di gudang untuk saat ini kalau kita hitung stok itu bisa sampai cukup hingga akhir tahun 2021," katanya.
Pihaknya mengaku terus berusaha agar stok yang ada di dalam gudang Bulog bisa tersalurkan sehingga bisa kembali melakukan penyerapan hasil produksi petani. Sebab, jika beras tidak tersalur maka stok di gudang Bulog akan penuh. Akibatnya, Bulog tidak bisa menyerap beras petani saat musim panen yang berdampak pada anjloknya harga beras.
Selain itu, pihaknya juga meminta dukungan dari pemerintah daerah supaya stok yang ada di gudang Bulog itu bisa tersalurkan ke masyarakat, ke program-program pemerintah termasuk juga kepada aparatur sipil negara.
"Ini upaya turn over (perputaran beras) di gudang sehingga fungsi Bulog dalam membantu petani bisa berjalan dengan baik," kata dia.
"Dan perputaran stok ini penting, selain untuk penyediaan space guna menyerap hasil produksi petani juga untuk menjaga agar stok yang ada di Bulog itu tetap terjaga dan tidak tersimpan lama," tambah Kepala Perum Bulog Divre Sultra Ermin Tora.