Jakarta (ANTARA) - BPJAMSOSTEK bersama Menteri Ketenagakerjaan dan beberapa instansi pemerintahan lainnya seperti Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), dan pemerintah daerah menyerahkan bantuan sebanyak 18.798 paket sembako untuk pekerja di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati May Day.
Penyerahan itu dilakukan secara simbolis kepada perwakilan pekerja dan serikat pekerja dan buruh di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi, Sabtu, dan di 34 provinsi serta 415 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati kepada sesama pekerja yang terimbas pandemi COVID-19 sekaligus perjuangan para relawan dalam bekerja memerangi pandemi COVID-19 ini.
Selain itu dengan bantuan sembako yang diberikan diharapkan mampu mendukung daya tahan pekerja agar imunitas mereka tetap dalam kondisi prima.
Dalam kegiatan itu Dirut BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo berpesan kepada serikat pekerja dan serikat buruh yang hadir untuk turut mendukung program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) karena akan membantu pekerja yang mengalami PHK karena perusahaan mereka terdampak pandemi COVID-19 atau karena hal lain.
Di Jakarta Utara pemberian 920 sembako kepada pekerja dihadiri Kadisnakertrans setempat Gatot S Widagdo. Pemberian sembako secara simbolis dilakukan oleh Koordinator Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Jakarta Utara dan Pulau Seribu Erfan Kurniawan.
Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Pluit Jakut Husaini mengatakan bantuan sosial di wilayahnya tidak hanya saat May Day, tetapi sejak pandemi COVID-19 merebak berupa beras 2 ton, bahan pokok lainnya, juga penyanitasi tangan, masker dan sebagainya.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan ketenagakerjaan khususnya BPJAMSOSTEK dalam mendukung kegiatan ini.
"BPJAMSOSTEK hadir sebagai rumah bagi perlindungan pekerja Indonesia yang ada pada saat senang dan susah. Kehadiran Dirut tentunya tidak hanya pada momentum ini tapi juga di kesempatan lain untuk lebih dekat dengan pekerja dan pengusaha," ujar Ida.
Dia mengatakan saat ini kondisi perekonomian sedang masa pemulihan dan tanda-tanda penguatan ini semakin terlihat.
Ida menambahkan pemerintah bersama-sama dengan pengusaha dan pekerja harus bahu membahu dalam menghadapi tantangan ini hingga akhirnya nanti perekonomian pulih dan Indonesia keluar dari masa sulit, sesuai dengan tema yang diusung Pemerintah dalam May Day kali ini, Recover Together.*