Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menekankan kepada seluruh masyarakat di daerah itu agar selalu disiplin menaati protokol kesehatan sehingga tidak terjadi lonjakan kasus COVID-19 seperti negara India.
"Hari ini kita melihat di India sudah semakin ganas (penyebaran COVID-19), bahkan dokter kewalahan untuk merawat mereka," kata Ali Mazi, usai membuka Rapat Kerja Wilayah Partai Keadilan Sejahters (PKS) Sultra di Kendari, Sabtu.
Ia juga menyampaikan, dalam pelaksanaan ibadah puasa bulan suci Ramadhan yang masih dalam situasi pandemi COVID-19, masyarakat agar saling menghargai dengan saling mengingatkan tentang protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan.
Selain itu, ia juga tegas mengatakan bahwa meskipun saat ini pelaksanaan ibadah Shalat Tarawih diizinkan oleh pemerintah, masyarakat harus mempunyai kesadaran penuh dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Walaupun pemerintah sudah memberikan izin untuk melaksanakan ibadah di masjid-masjid, tetapi kita harus tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata gubernur.
Penarapan protokol kesehatan sangat penting dilakukan guna melindungi dari penyebaran atau infeksi virus corona, apalagi saat ini vaksinasi COVID-19 di Sulawesi Tenggara belum dilakukan kepada seluruh masyarakat di 17 kabupaten/kota di provinsi tersebut.
Pada kesempatan itu, Ali Mazi juga meminta kepada masyarakat agar selalu mematuhi segala kebijakan pemerintah terkait upaya penanganan COVID-19, salah satunya larangan mudik.
"Jadi pemerintah itu bukan melarang untuk bersilaturahim, tetapi karena masih dalam situasi pandemi COVID-19," kata Ali Mazi, menegaskan.
Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara mencatat pasien terkonfimasi positif COVID-19 hingga Sabtu 24 April 2021, sebanyak 10.385 orang, 9.815 dinyatakan sembuh dan 209 orang meninggal.