Kendari (ANTARA) - Puluhan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kendari, Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti pesantren yang dibimbing agar menjalani hidup ke arah yang lebih baik setelah masa hukumannya selesai.
Kepala Lapas Kelas IIA Kendari Abdul Samad Dama di Kendari, Senin, mengatakan pelaksanaan pesantren yang diikuti sebanyak 40 warga binaan Lapas tersebut dilaksanakan selama bulan Suci Ramadhan.
"Ini kita laksanakan selama bulan Ramadhan dimulai pagi hari pukul 09.00 Wita sampai 11.30 Wita. Itu dari hari Senin sampai hari Jumat selama bulan Ramadhan," kata Andul Samad.
Ia menyampaikan bahwa warga binaan yang mengikuti pesantren di Lembaga Pemasyarakatan tersebut adalah mereka yang saat ini tengah mengurus keterangan bebas bersyarat.
"Jadi salah satu untuk bisa diusulkan bebas bersyarat itu harus punya kepribadian dan mengikuti program pembinaan dan ini adalah salah satu program pembinaan namanya program pembinaan kepribadian," ujar Samad.
Dikatakan Samad, dalam pesantren tersebut para warga binaan diajarkan lebih mendalam tentang agama mulai dari membaca Alquran memperlancar pembacaan Alquran termasuk pelaksanaan shalat.
"Harapan kita, ketika mereka bebas nanti mereka bisa kembali kepada kehidupan yang benar dan semoga mereka bisa sadar dan tidak melakukan yang melanggar hukum," tambah Samad.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sultra Muslim mengatakan bahwa pelaksanaan pesantren dilakukan untuk merangsang para warga binaan di Lapas tersebut sehingga dapat meningkatkan kualitas keimanan mereka.
"Kalau dalam melaksanakan ibadah dan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran itu akan membantu mereka sehingga terjaga dari perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum," kata Muslim.