Kendari (ANTARA) - Seorang nelayan asal Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) hilang di sekitar karang Pasitoddo setelah mesin kapal longboat yang ditumpanginya mati akibat angin kencang dan gelombang tinggi di perairan tersebut,
Nahas bagi dua orang nelayan Kolaka Utara Dedi (40) dan Baso (15) yang dilaporkan mengalami kecelakaan laut karena mesin kapal yang dinaiki mati.
Humas Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari Wahyudi di Kendari, Rabu, mengemukakan Comm Centre Basarnas menerima informasi pada pukul 06:40 Wita dari saudara Kasbar, salah seorang keluarga korban.
Kasbar melaporkan bahwa pada 19 Januari 2021 pukul 06.00 Wita telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu buah longboat nelayan mengalami mati mesin dan kehilangan kontak saat mencari ikan di sekitar karang Pasitoddo perairan Desa Pitulua, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara.
Jarak lokasi kecelakaan dengan pos SAR Kolaka sekitar 150 km dan jarak lokasi kecelakaan dengan Desa Pitulua sekitar 2 NM.
Berdasarkan laporan tersebut, pada Rabu (20/1) pukul 07.00 Wita tim rescue pos SAR Kolaka diberangkatkan menuju lokasi kecelakaan dengan menggunakan rescue truck membawa satu unit perahu karet beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya untuk memberikan bantuan SAR.
Lebih lanjut, Wahyudi mengatakan fenomena La Nina yang melanda daerah ini mengharuskan aktivitas nelayan yang melaut dan pelayanan jasa transportasi laut harus ekstra hati-hati.
"Saat ini berada pada kondisi cuaca ekstrem (La Nina). Angin bertiup kencang, gelombang tinggi, banjir, tanah longsor, dan bencana alam lainnya mengancam keselamatan, sehingga diperlukan kehati-hatian bagi mereka yang berpergian, khususnya pengguna jasa transportasi laut maupun udara," kata Wahyudi.
Warga yang tinggal di bantaran sungai juga tidak boleh abai terhadap ancaman banjir dan mereka yang tinggal di perbukitan harus waspada musibah tanah longsor.
Dilaporkan cuaca di wilayah itu berawan, arah angin Barat laut - Timur Laut, kecepatan angin 2 - 25 knot dan tinggi gelombang 1 - 1,5 meter