Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo pada Selasa, meninjau kantor Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) yang hancur akibat gempa di Mamuju dan Kabupaten Majene.
Berdasarkan siaran pers yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa, dalam kesempatan tersebut Presiden didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana Doni Monardo, dan Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar.
Presiden meninjau bangunan yang hancur akibat gempa magnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene pada Jumat (15/1) lalu.
Berdasarkan foto yang diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden di lokasi tersebut, tampak hampir seluruh bagian bangunan hancur luluh lantak. Sejumlah alat berat dan truk juga masih tampak disiagakan di lokasi untuk membersihkan dan mengangkut puing-puing reruntuhan bangunan.
Menurut laporan Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, per 18 Januari 2021 pukul 20.00 WIB, tercatat 84 orang meninggal dunia akibat gempa ini.
Adapun rinciannya di Kabupaten Majene sebanyak 11 orang meninggal dunia, 64 orang luka berat dan 4.421 orang mengungsi.
Kemudian di Kabupaten Mamuju sebanyak 73 orang meninggal dunia, 189 orang luka berat dan 15.014 orang menungsi.
Gubernur Sulawesi Barat telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi selama 14 hari yang terhitung dari tanggal 15 Januari 2021 sampai 28 Januari 2021 berdasarkan Surat Nomor 001/Darurat-68/5/2021.
Presiden menyampaikan kehadirannya di Sulbar untuk memastikan proses evakuasi, proses pengiriman bantuan ke masyarakat, logistik, pengungsi, tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik.
Kepala Negara menyampaikan kepada gubernur bahwa pemerintah pusat akan membangun kembali gedung pemerintahan yang hancur dan membantu perbaikan rumah penduduk yang rusak akibat gempa.
Presiden juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas korban jiwa akibat bencana tersebut.
"Semoga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan kesabaran," kata Presiden.