Baubau (ANTARA) - Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Dr AS Tamrin mengimbau, agar bidan dapat menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 ini.
"Kita berharap agar bidan dapat terus memberikan pelayanan berkualitas dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan COVID-19 ini. Agar masyarakat kita tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari di masa pandemik ini," ujar Wali Kota AS Tamrin, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Baubau, Rabu.
Dalam Musyawarah Cabang Ke-IV Ikatan Bidan Kota Baubau dengan tema "Bidan Garda Terdepan Mengawal Kesehatan Maternal Neonatal Melalui Germas dan Pelayanan Berkualitas" Selasa (29/12) itu, Wali Kota AS Tamrin berharap, di masa pandemi COVID ini, bidan tetap meningkatkan pelayanan dan melayani sepenuh hati, serta menganggap pasien seperti keluarga sendiri demi keselamatan dan kesehatan ibu dan bayinya. Selain itu, bidan juga diharapkan dapat menjadi ujung tombak untuk menjaga kesehatan masyarakat melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Ditambahkan, bahwa sejak tahun 2020 ini kondisi semua mengalami wabah penyakit yang disebabkan oleh virus corona, sehingga berbagai program dan kebijakan telah diambil oleh pemerintah untuk menanggulangi penyebaran penyakit COVID-19.
Untuk itu dirinya meminta dukungan dan partisipasi seluruh bidan yang ada di Kota Baubau untuk memberikan edukasi pada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan.
“Penerapan Protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari sebagai salah satu upaya efektif mengurangi penyebaran COVID-19 ini. Insya Allah dengan kerja sama dan peran serta semua elemen masyarakat tentunya diiringi dengan doa, kita mampu menghadapi pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini juga menegaskan, bidan sebagai orang yang memberikan dukungan, asuhan dan nasehat selama hamil, melahirkan, masa nifas serta bayi baru lahir, agar bekerja secara profesional. Sebab, bidan adalah merupakan profesi yang sangat berperan penting dalam mendampingi dan menolong ibu melahirkan sampai dapat merawat bayinya dengan baik.
“Dalam perkembangannya, bidan tidak lagi terbatas pada penanganan kesehatan reproduksi tetapi juga harus mampu menjadi pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti serta menggerakkan dan memberdayakan masyarakat," tuturnya.
Wali Kota dua periode ini juga mengungkapkan, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) merupakan suatu organisasi yang sangat besar manfaatnya bagi seluruh bidan. Pasalnya, dengan adanya organisasi tersebut, seluruh bidan bisa berkoordinasi dalam berbagai hal.
“IBI ini dibentuk dengan tujuan agar dapat menjadi wadah seluruh bidan-bidan untuk menyamakan persepsi dalam tugas dan wewenang. Bidan sebagai pelayan utama dalam tatanan kesehatan di mana saja, terlibat aktif dalam menjaga kesehatan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi tentu harus diberikan perhatian dan ruang," pungkasnya.