Jakarta (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Jakarta bertambah sebanyak 951 pada Sabtu (12/12) yakni dari 151.201 pada Jumat (11/12) menjadi 150.250.
Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id yang dipantau di Jakarta, Sabtu, pertambahan kasus positif sebanyak 951 kasus ini, merupakan hasil dari pemeriksaan usap (swab test PCR) pada Jumat (11/12) yang dilaporkan pada hari ini.
Pada tes PCR tanggal Jumat itu, dilakukan tes terhadap 15.120 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 12.181 orang adalah yang baru dites PCR untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 951 positif dan 11.230 negatif.
Selama sepekan, penambahan kasus positif harian sebanyak 951 kasus ini, paling rendah dibanding penambahan pada Jumat (11/12) sebanyak 1.232 kasus, pada Kamis (10/12) sebanyak 1.180 kasus, pada Rabu (9/12) sebanyak 1.237 kasus, pada Selasa (8/12) sebanyak 1.174 kasus, pada Senin (7/12) sebanyak 1.466 kasus, pada Minggu (6/12) sebanyak 1.331 kasus, dan pada Sabtu (5/12) sebanyak 1.360 kasus.
Penambahan itu juga jauh lebih kecil dibanding penambahan pada hari Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus dan pada Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi.
Angka penambahan Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus yang merupakan rekor penambahan tertinggi selama pandemi COVID-19 Jakarta, kalah dari penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 kasus.
Karena, penambahan pada Sabtu (12/9) sebanyak 1.440 itu merupakan pemegang rekor kasus positif terbanyak yang didapatkan dari hasil tes satu kali (tanggal 11 September 2020). Sedangkan, pada penambahan Senin ini dan Sabtu (21/11) sebanyak 1.579 kasus merupakan data gabungan, di mana untuk data Sabtu (21/11) adalah data pada tanggal 20 November 2020 dan tujuh hari sebelumnya yang baru dilaporkan.
Sementara, pertambahan pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Jakarta pada Sabtu (12/12), adalah sebanyak 944 orang yang menyebabkan total pasien sembuh sebanyak 136.489 orang, naik dari jumlah sebelumnya 135.545 orang.
Angka total pasien sembuh sebanyak 136.489 orang tersebut, adalah sekitar 90,3 persen (naik dari sebelumnya 90,2 persen) dari jumlah kasus positif sebanyak 151.201 kasus.
Di dalam jumlah total kasus positif sebanyak 151.201 kasus tersebut juga, sebanyak 11.790 orang (turun 13 dari sebelumnya 11.803 orang) merupakan kasus aktif yang masih dirawat/diisolasi. Kemudian 2.922 orang (bertambah 20 dibanding sebelumnya 2.902 orang) meninggal dunia, atau senilai 1,9 persen (sama seperti sebelumnya) dari total kasus positif.
Adapun, sampai dengan tes terakhir pada Jumat (11/12) lalu, sudah sekitar 2.296.122 spesimen (naik dari sebelumnya 2.279.432 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 67 laboratorium.
Dari jumlah tes di atas, DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau "positivity rate" COVID-19 selama sepekan terakhir di Jakarta setelah perkembangannya pada hari Sabtu ini, tercatat di angka 9,0 persen (turun dari sebelumnya 9,2 persen).
Angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan, yang mengharuskan tidak lebih dari lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman.
Adapun persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020 setelah perkembangan pada hari Sabtu ini, adalah sebesar 8,3 persen (sama seperti sebelumnya).
Mengingat perkembangan COVID-19 yang belum tuntas, redaksi Antara mengingatkan para pembaca untuk memperhatikan dan menjalankan prinsip-prinsip protokol kesehatan dalam berkegiatan sehari-hari yakni:
• Tetap tinggal di rumah dan tidak keluar bila tidak ada keperluan mendesak.
• Selalu menjalankan 3M: Memakai masker dengan benar, Menjaga jarak aman 1,5-2 meter, dan Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin.
• Ingatkan sesama untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.