Kendari (ANTARA) - Badan Urusan Logistik Kantor Wilayah Sulawesi Tenggara periode Januari hingga 19 September 2020 telah menyerap 20.000 ton beras petani.
Kepala Bulog Kanwil Sultra Ermin Tora di Kendari, Selasa mengatakan serapan 20.000 ton melebihi serapan periode Januari-Desember 2018 dan 2019 masing-masing sebanyak 17.500 ton.
"Capaian pembelian beras petani 20.000 ton sangat menggembirakan. Kualitas beras makin baik saat kemarau. Bulog Sultra bersama mitra optimistis mencapai target serapan yang ditargetkan pemerintah," kata Ermin Tora.
Bulog Kanwil Sultra tahun 2020 ditargetkan membeli beras petani sebanyak 24.500 ton atau meningkat dibandingkan tahun 2019 sebanyak 18.000 ton.
Bulog melalui mitranya di sentra-sentra produksi membeli beras petani berdasarkan keputusan pemerintah seharga Rp8.300/Kg, mengalami kenaikkan dibandingkan tahun 2019 senilai Rp8.030/Kg.
Adapun standar kualitas beras pembelian Bulog, yakni kadar air paling tinggi 14 persen, derajat sosoh paling sedikit 95 persen, butir patah paling tinggi 20 persen dan butir menir paling tinggi 2 persen.
Informasi yang dihimpun menyebutkan petani di sentra-sentra produksi di Kabupaten Konawe, Kolaka Timur, Konawe Selatan, dan Kota Bau Bau melangsungkan panen.
Anggota DPRD Sultra Syamsul Ibrahim mengapresiasi gerakan masif Bulog membeli beras petani meski ditengah pandemi virus Corona.
"Harapan masyarakat petani bahwa kehadiran Bulog membeli beras petani dengan harga bersaing sehingga petani tidak disandera oleh tengkulak," kata Syamsul Ibrahim, politisi PAN daerah pemilihan Kabupaten Konawe, Konawe Utara dan Konawe Kepulauan.