Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) Erick Thohir berharap vaksin Merah Putih dapat mulai diproduksi pada tahun 2022.
"Dari informasi yang didapatkan insya Allah kalau bisa uji klinis I sampai dengan III vaksin Merah Putih bisa berjalan pada tahun depan, sehingga pada tahun 2022 kita bisa mulai memproduksi vaksin Merah Putih," ujar Erick Thohir dalam orasi ilmiah di Universitas Padjadjaran, Bandung pada Jumat.
Menurut Menteri BUMN tersebut, kehadiran vaksin COVID-19 Merah Putih agar Indonesia tidak bergantung pada vaksin-vaksin yang diproduksi dari produsen luar negeri.
"Jadi tidak mungkin kita bergantung kepada vaksin-vaksin yang merupakan hasil kerjasama dengan produsen luar negeri," kata Erick Thohir.
Selain itu, dia juga mengatakan tidak kalah pentingnya sejak awal Bio Farma bersama dengan Lembaga Eijkman, Balitbangkes Kementerian Kesehatan di mana Indonesia mengharapkan nantinya tersedia vaksin Merah Putih.
Selain dengan lembaga-lembaga tersebut, pemerintah tentunya juga membuka kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi terkait pengembangan vaksin COVID-19 di dalam negeri
"Karena memang kalau kita melihat vaksin itu pada saat ini untuk pembentukan antibodi dalam melawan virus COVID-19 membutuhkan waktu enam bulan sampai dengan dua tahun menurut studi yang didapatkan," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya Ketua Tim Pengembangan Vaksin COVID-19 Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyatakan kemungkinan vaksin Merah Putih diberikan lebih dari satu kali ke satu individu.
Jika penduduk Indonesia berjumlah sekitar 270 juta orang pada saat ini misalkan, maka vaksin yang harus diberikan berarti minimal 540 juta vaksin.