Brasilia (ANTARA) - Presiden Brazil Jair Bolsonaro melakukan kunjungan ke wilayah selatan Brazil pada Jumat (31/7), setelah malam sebelumnya mengungkapkan bahwa ia mengonsumsi antibiotik untuk mengobati infeksi paru-paru.
Bolsonaro tiga kali terbukti positif virus corona. Namun menurut salah satu sumber, dokter yang mendampinginya selama perjalanan tidak menghubungkan infeksi paru-paru dengan COVID-19.
Bolsonaro menjadi bagian dari segelintir pemimpin dunia yang dinyatakan positif mengidap virus corona. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson langsung menjalani perawatan intensif pada April dan membutuhkan beberapa pekan hingga akhirnya dinyatakan pulih.
Menghabiskan sebagian besar bulan Juli untuk mengisolasi diri di kediaman resminya di Brasilia, Bolsonaro mengatakan pada Sabtu bahwa tes COVID-19 terakhirnya negatif.
Namun, sepekan kembali ke rutinitas normal, presiden mengatakan melalui siaran langsung pada Kamis (30/7) bahwa ia merasa lemas dan hasil tes menunjukkan bahwa ia terinfeksi.
"Saya baru saya tes darah, saya agak merasa lemas kemarin, mereka bahkan juga menemukan sedikit infeksi. Kini saya sedang mengonsumsi antibiotik. ... Setelah 20 hari terkurung di ruangan, saya memiliki masalah lain. Ada jamur di paru-paru saya," katanya.
Istri presiden Brazil, Michelle Bolsonaro, dipastikan positif virus corona pada Kamis, menurut pernyataan istana presiden. Menteri Teknologi Marcos Pontes juga terinfeksi COVID-19, menjadikannya menteri kelima di jajaran kabinet yang terdiagnosis corona.
Meski mengalami infeksi paru-paru, pada Kamis Bolsonaro mengunjungi Negara Bagian Bahia dan Piau, yang memiliki cuaca hangat. Kemudian keesokan harinya, Bolsonaro menuju Negara Bagian Rio Grande do Sul di selatan, yang suhunya tahun ini jauh lebih dingin.
Sumber: Reuters