Jakarta (ANTARA) - Sub Direktorat 1 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkotika jenis ganja sintetis Surabaya-Jakarta.
"Kami dapat ungkap jaringan ganja sintesis Surabaya-Jakarta," kata Kepala Subdit 1 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ahmad Fanani saat dikonfirmasi, Jumat.
Dalam penggerebekan itu, polisi menyita total 26 kilogram tembakau gorila dan puluhan paket siap edar serta mengamankan 10 tersangka dari lima lokasi berbeda.
"Ada lima TKP, 10 tersangka dan jumlah barang bukti 26 kilogram gorila dan puluhan paket siap edar," ujarnya.
Aparat gabungan dari Polda Metro Jaya, Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya menggerebek Apartemen High Point di Surabaya, Jumat, yang diduga menjadi tempat pembuatan ganja sintetis.
Fanani yang hadir dalam penggerebekan itu mengatakan terungkapnya pabrik ganja sintetis itu bermula dari pengungkapan yang dilakukan di Jakarta.
"Mereka yang di Jakarta itu memesan di Surabaya lalu diedarkan di Jakarta. Jadi rumah industrinya di Jatim,” ujarnya di sela penggerebekan.
Pembeli ganja, kata dia, biasanya memesan secara daring lewat media sosial melalui Line dan Instagram dari produsen yang ada di Surabaya.
"Setelah itu, biasanya ganja sintetis tersebut dikirim kepada pemesan melalui jasa pengiriman," katanya.
Ia juga mengungkapkan ganja sintetis yang diproduksi jaringan ini tidak jauh berbeda dengan tembakau gorila. Namun efeknya lebih parah karena si pengguna bisa berhalusinasi dalam tingkat lebih tinggi.
Meski demikian, Ahmad belum bisa memastikan kandungan apa saja yang terkandung dalam tembakau sintetis tersebut.
Sebab, lanjut dia, untuk mengetahui kandungan apa saja yang terkandung harus lewat penelitian ahli. "Kandungannya apa saja nanti ahli yang mengungkapkan. Yang pasti itu membahayakan bagi tubuh," tuturnya.
Berita Terkait
Polda Metro Jaya kerahkan 4.051 personel untuk pengamanan di Kantor KPU RI
Rabu, 24 April 2024 11:06
Polisi periksa sejumlah saksi terkait dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL
Selasa, 31 Oktober 2023 16:06
Dugaan pemerasan, Ketua KPK jalani pemeriksaan di Bareskrim Polri
Selasa, 24 Oktober 2023 10:14
Ribuan personel Kepolisian kawal pendaftaran bacapres ke KPU
Kamis, 19 Oktober 2023 9:21
Polisi sebut Sutradara film dewasa pernah jadi tukang urut dan pemulung
Kamis, 14 September 2023 18:10
Polisi sebut para pemeran film dewasa dibayar Rp10 juta-Rp15 juta
Rabu, 13 September 2023 15:57
Ini kronologi penangkapan pelaku rumah produksi film dewasa
Rabu, 13 September 2023 15:55
Polisi ungkap kasus industri film dewasa dengan produksi sebanyak 120 judul
Rabu, 13 September 2023 15:54