Jakarta (ANTARA) - Timnas sepak bola U-16 melalui pelatih Bima Sakti mengutarakan akan mewaspadai China dalam babak kualifikasi Piala AFC U-16 2020 yang berlangsung di Stadion Madya Senayan 14-22 September.
"Yang pasti semua kuat, tapi kita tahu tim sepak bola China levelnya mereka lebih baik. Semoga bisa menghadapi mereka dengan kemampuan terbaik," ujar Coach Bima dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Dalam babak kualifikasi Piala AFC U-16 2020, Indonesia masuk ke dalam Grup G bersama empat negara lain, yaitu China, Brunei Darussalam, Filipina, dan Kepulauan Mariana Utara.
Meski harus bertemu dengan China yang menjadi lawan kuat, namun Indonesia juga secara teori lebih unggul dibanding ketiga lawan lainnya.
Terlebih timnas U-16 pernah menggunduli Kepulauan Mariana Utara 18-0 pada tahun 2017 dalam laga kualifikasi Piala Asia U-16 2018.
Meski begitu, Bima enggan menganggap enteng semua lawannya di Grup G dan akan menghormati setiap permainan yang diberikan di lapangan.
"Dengan Mariana kan pernah bertemu, tapi pasti sekarang akan membawa permainan yang berbeda dibanding dulu. Termasuk Filipina juga kita sudah perhatikan permainannya seperti apa," katanya menjelaskan.
Menanggapi hal ini, pelatih China Antonio Puche tidak ingin berpikir terlalu jauh dan hanya ingin tim asuhnya fokus pada pertandingan terdekat yang akan dijalani.
Pada hari Sabtu, China akan mengisi laga perdana kualifikasi Grup G dengan bertanding melawan Brunei Darussalam, dan dilanjutkan dengan pertandingan antara Kepulauan Mariana Utara vs Filipina.
"Kami sangat semangat mengikuti turnamen ini, kami akan memberikan yang terbaik dan selalu menghormati setiap lawan-lawan kami. Kami sekarang lebih fokus untuk menghadapi Brunei," kata Antonio.
Sementara itu pelatih Kepulauan Mariana Utara, Michiteru Mita, mengungkapkan kesiapan timnya untuk menjalani pertandingan di Jakarta meski terbilang langkah mereka tidak akan mudah.
"Kami lihat ini grup yang berat untuk dihadapi, tapi tentu kami akan berusaha bermain sebaik mungkin untuk menunjukkan perkembangan permainan kami. Soal (melawan) Indonesia, kami memang sudah pernah bertemu dua tahun lalu dengan kekalahan besar, tapi saya harap bisa memperkecil celah itu saat bertemu lagi nanti," tutur Mita.