Kendari (Antaranews Sultra) - Bupati Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra), Tafdil mengatakan program upaya khusus (upsus) tanaman padi, jagung, dan kedelai, yang dilakukan pemerintah, telah meningkatkan produksi padi di daerahnya.
"Program upsus ini luar biasa hasilnya. Sebelum adanya program ini, produksi padi pada tahun 2014 hanya sekitar 53 ribu ton, tapi setelah upsus berjalan, maka produksi padi di Bombana pada 2017 mencapai 84 ribu ton," katanya di Rumbia, Sultra, Sabtu.
Ia mengatakan, melihat tren peningkatan produksi padi tersebut, pihaknya menargetkan produksi padi pada 2018 sebesar 87 ribu ton gabah kering giling.
"Saya yakin, dengan program upsus ini maka target produksi bisa kami capai bahkan bisa melebihi target," katanya.
Ia juga mengatakan, produksi padi tersebut telah melebihi kebutuhan beras di Bombana yang hanya sekitar 35 ribu ton per tahun.
"Artinya, kami sudah sangat surplus padi setiap tahun. Kelebihan dari kebutuhan itulah yang disuplai ke luar daerah Bombana," katanya.
Ia mengatakan, dengan meningkatkan produksi padi tersebut semakin menguatkan peran Bombana sebagai salah satu daerah produksi padi terbesar di Sultra.
"Bombana ini merupakan lumbung pangan Sultra, sehingga memang harus mendapat perhatian dari pemerintah provinsi dan pemerintah pusat," katanya.