Kendari (Antara Sultra) - Dosen Fisip Komunikasi Universitas Haluoleo (UHO) Sulawesi Tenggara, Laode Muhammad Syahartijan, akan menjadi pembicara dalam seminar Internasional tentang Media dan Komunikasi Massa dalam konferensi internasila ketiga pusatkan di Kuala Lumpur, Malaysia, 20-22 April 2017.
Laoode Muhammad Syahartijan Kepada Antara di Kendari, Kamis, mengatakan keikutsertaan sebagai pembicara dalam seminar internasional itu merupakan kebanggan tersendiri setelah sebelumnya juga pernah dilakukan pada beberapa negara di Asia maupun Eropa dengan membawa bendera UHO sebagai lembaga yang membesarkannya.
"Seminar internasional ini di organaiz oleh Internasional Institute of Knowledge Management (TIIKM) Embuldeniya, Nugegodo Srilanka bekerja sama dengan Gaziantep University Turkey," ujaranya.
Menurut dosen tetap yang juga ketua Program Studi Hubungan Internasional Fisip Komunikasi UHO, seminar internasional yang diundang mewakili dari Tanah Air hanya tiga perguruan tinggi dari Indonesia yakni Universitas Indonesia, Universitas Islam Indonesia (UII) dan UHO.
Ia mengatakan, pokok pembicaraan dalam seminar media dan komunikasi massa itu akan membawa masalah terjadinya ketimpangan informasi antara negara-negara maju dan negara yang sedang berkembang, yang banyak dialami di negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
"Saat ini negara-negara maju terlalu mendominasi pemberitaan di negara-negara berkembang dan bahkan mendikte negara berkembang," ujarnya.
Ia mencontohkan, negara maju menguasai kantor-kantor berita raksasa dunia seperti Reuter dan BBC yang memberitakan tentang pergolakan dan gejolak konflik dan hura-hura, sementara fakta yang terjadi banyak informasi keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan lingkungan yang tidak dipublikasi.
"Meskipun ada konflik yang terjadi di Asia Tenggara atau di Indonesia itu hanya sebagaian kecil dari luas kepulauan kita, dengan penduduk mendekati angka 280 juta jiwa terbesar kelima di dunia," ujar calon kandidat Doktor Bidang Komunikasi Pembangunan itu.