Baubau, Antara Sultra - Bangunan pasar tradisional Wameo Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) rubuh akibat hujan dan angin kencang yang melanda daerah itu sekitar pukul 01.20 Wita, Senin dini hari.
Meski tidak ada korban jiwa namun kondisi 14 petak los bangunan yang ditempati para pedagang tak bisa digunakan lagi untuk menjajakan jualannya.
Salah satu pedagang, La Ode Jamaludin mengatakan, dirinya mengetahui kejadian itu pada pagi harinya setelah isterinya datang untuk membuka kios miliknya.
"Mendapat kabar tersebut saya langsung ke pasar untuk melihat kondisi jualan kami, sehingga terpaksa kami memindahkan jualan ke rumah karena sementara kios tidak bisa ditempati," ujarnya.
Dia juga mengatakan, akibat robohnya bangunan itu, meja jualan yang terpasang di bagian depan patah akibat tertindhs puing bangunan.Bahkan ada pula pegadang lain mengalami kerugian karena jualannya basah akibat hujan yang begitu deras.
"Kami sudah disampaikan kepala pasar untuk menunggu dulu dari pemerintah. Bila ini tidak segera diperbaiki maka kami akan mengalami kerugian karena dagangan kami tertumpuk dirumah dan pasti akan rusak," katanya.
Menurut dia, bangunan yang dikerjakan menggunakan APBN tersebut didirikan baru sekitar dua tahunan, karena seingat dia menempati lost tersebut baru sekitar tujuh bulan.
"Kita juga sudah disampaikan kepala pasar bisa buka jualan didepan los yang penting jangan dijalan agar tidak menghalangi arus lalulintas, namun saat ini jualan kami pindahkan kerumah," ujarnya.
Amatan dilokasi bangunan pasar yang rubuh terdapat pada bangunan pasar ikan basah dibagian depan. Meja jualan pedagang tertimbun puing-puing bangunan.