Kendari (Antara News) - Badan Pusat statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan di Sultra hingga bulan Maret 2016 turun sebanyak 18.150 orang.
Kepala BPS Sultra Atqo Mardiyanto, di Kendari, Kamis, mengatakan pada Maret 2016 penduduk kategori miskin mencapai 326.870 orang atau 12,88 persen dari jumlah penduduk Sultra.
"Dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2015 yang berjumlah 345.020 orang (13,74 persen), berarti terjadi penurunan sebesar 18.150 orang," katanya.
Ia mengatakan, selama periode September 2015-Maret 2016, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang 12.390 orang, sementara di daerah perkotaan berkurang 5.760 orang. "Adapun persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan dan perdesaan tidak banyak perubahan. Pada bulan September 2015, sebagian besar penduduk miskin di daerah pedesaan 83,55 persen.
Sementara di daerah perdesaan pada Maret 2016 persentasi penduduk miskin sebesar 84,39 persen dari total penduduk miskin di Sultra.
Ia menjelaskan untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan itu, kata dia, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. "Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk," katanya.