Kendari (Antara News) - Seorang pejabat Kementerian Pariwisata mengatakan industri pariwisata saat ini jadi sektor unggulan pembangunan nasional karena paling cepat menyerap tenaga kerja.
"Indonesia yang memiliki 17.500 pulau-pulau, sekitar 90 persen diantaranya memiliki keunikan dan kelebihan untuk dapat dikembangkan sebagai wisata, yang pada akhirnya membutuhkan tenaga kerja yang potensial yang dapat membawa uang," ujar Deputi Bidang Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Kementerian Pariwisata HM Ahman Sya.
Saat membuka pelatihan dasar sumber daya manusia Kepariwisataan di Kendari, Sabtu, ia mengatakan sektor pariwisata saat ini dinilai kian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional.
Bahkan, pengembangan sektor ini diyakini sebagai cara yang paling cepat dalam mensejahterakan rakyat, katanya.
"Kenapa saya katakan paling cepat menyerap tenaga kerja, karena seseorang bila memiliki keterampilan dan keahlian dalam memandu wisata saja, maka dari jasa itu akan cepat mendatangkan uang," ujarnya.
Dikatakan, setiap orang yang memiliki keahlian dengan sektor kepariwisataan akan membuat rakyat akan makin cepat sejahtera sebab pariwisata melibatkan banyak orang dari beragam latar belakang keahlian yang berbeda.
"Itulah mengapa, sektor pariwisata banyak menyerap tenaga kerja. Dan di tahun 2016 hingga 2019, sektor ini akan mampu menyerap 20 juta lebih tenaga kerja atau 15-20 persen dari total angka tenaga kerja secara nasional," ujarnya.
Oleh karena itu dalam menumbuhkembang sektor pariwisata, pemerintah telah membangun sekolah khusus (politeknik) kepariwisataan, dimana untuk di kawasan Timur di pusatkan di Kota Makassar, setelah sebelumnya telah berdiri di Kota Bandung Jawa Barat dan Bali, dan akan menyusul di Palembang dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Ahman Sya mengatakan potensi parawisata di Sulawesi Tenggara tidak kalah hebatnya dengan daerah lain.
Data Kementerian Pariwisata menyebutkan potensi wisata sedikitnya tercatat ada enam diantaranya sejarah Benteng Keraton Buton dan Istana Malige dan ada 17 budaya serta delapan atraksi dan 25 taman nasional.
"Bila semua potensi wisata itu dikembangkan dengan baik, maka tentu akan memberikan nilai kesejahteraan rakyat di daerah dan rakyat Indonesia pada umumnya," ujarnya