Kendari (Antara News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulawesi Tenggara mengembangkan sistem resi gudang sebagai sarana pengendalian stok dan harga di daerah itu.
"Kami mendorong pemerintah kabupaten kota agar bisa mengembangkan sistem resi gudang di daerah masing-masing utamanya daerah yang merupakan sentra produksi pertanian," kata kepala Dinas Perindag Sultra, Sitti Saleha, di Kendari, Jumat.
Ia mengatakan, pemanfaatan sistem manajemen pascapanen atau yang biasa disebut resi gudang ini dinilai merupakan alternatif bagi pelaku pertanian untuk mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak.
"Saat ini, sudah ada tiga komoditas unggulan kita yang masuk sistem resi gudang yakni rumput laut, kakao dan padi yang tersebar pada tiga daerah," katanya.
Disebutkan, untuk komoditi rumput laut berada di Kabupaten Wakatobi, Padi di Kabupaten Konawe dan Kakao di Kabupaten Kolaka.
Menurut Saleha, implementasi sistem resi gudang untuk komoditas rumput laut, padi dan kakao sangat bermanfaat bagi petani tiga komoditi tersebut sebagai salah satu alternatif memperoleh pembiayaan dari perbankan.
"Resi gudang itu fungsinya adalah menampung produk komoditi petani manakala panen dalam jumlah yang besar sebagai penyangga dan diresi gudang itu bisa menjadi jaminan buat mendapatkan pembiyaan di bank," katanya.
Ia mengakui, kendala yang sering ditemui di lapangan adalah masyarakat masih belum mengetahui manfaat resi.