Kendari (Antara News) - Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mendesak manajemen PT Virtu Dragon Nikel Industri di Desa Morosi, untuk merampungkan pembangunan industri nikelnya sehingga industri nikel milik perusahaan itu segera beroperasi memproduksi nikel.
"Saya terus mendesak pihak perusahaan agar mempercepat penyelesaian pembangunan pabrik nikelnya, sehingga industri di Desa Morosi itu segera beroperasi lebih awal dari jadwal yang direncanakan," kata Bupati Kery Saiful Konggoasa di Kendari, Sabtu.
Menurut dia, pihak PT Virtu Dragon merencanakan pabrik nikel yang dibangun di Morosi beroperasi April tahun ini.
Namun dirinya sebagai bupati mendorong perusahaan penanaman modal asing itu mulai beroperasi Maret tahun ini.
"Saya harapkan paling lambat bulan Meret nanti, pabrik nikel milik PT Virtu Dragon sudah bisa beroperasi dan menyerap tenaga kerja," katanya.
Ia mengatakan, saat pabrik nikel yang berlokasi di Desa Morosi itu beroperasi memproduksi nikel, maka akan membawa dampak ekonomi yang luar biasa bagi masyarakat Konawe.
Selain dapat membuka lapangan kerja dan lapangan usaha bagi masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar lokasi industri, keberadaan pabrik nikel itu juga akan memberi kontribusi penerimaan pendapatan asli daerah (PAD) Konawe yang cukup besar.
"Kita memperkirakan PAD yang bisa diperoleh Pemerintah Kabupaten Konawe dalam pengelolaan industri nikel itu kurang lebih Rp200 miliar per tahun," katanya.
Menurut dia, dengan PAD sebesar Rp200 miliar per tahun yang akan diterima dari pusahaan, maka Pemerintah Kabupaten Konawe akan cepat mengatasi berbagai ketertinggalan terutama menyangkut pembangunan infrastruktur jalan, jembatan dan irigasi yang saat ini dirasakan masih jauh dari memadai.
PT Virtu Dragon yang mendirikan industri nikel di Desa Morosi, Kabupaten Konawe, merupakan PMA asal Tiongkok.