Kendari (Antara News) - Dinas Kesehatan Kota Kendari membentuk tim survei lapangan untuk memantau penyakit demam berdarah dengue (DBD) di kota itu.
"Tim yang terbentuk melibatkan semua camat dan lurah berdasarkan edaran Wali Kota Kendari," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Maryam Rufiah di Kendari, Senin.
Ia mengatakan tim tersebut aktif memantau 64 kelurahan yang ada di daerah itu baik di puskesmas maupun di lapangan.
"Kami lakukan seperti ini karena semua daerah di Kendari merupakan wilayah endemis DBD," katanya.
Menurut dia, Dinkes juga menerima laporan dari masyarakat yang ingin mendapatkan layanan pengasapan untuk memutus mata rantai nyamuk penyebab DBD.
"Pemutusan mata rantai penularan DBD itu salah satunya dengan cara pengasapan (fogging). Tetapi itu adalah salah satu keputusan paling terakhir dari program," ujarnya.
Yang harus dilakukan warga adalah menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan cara melakukan pembersihan lingkungan pemukiman.
"Jika kebersihan lingkungan tidak dijaga dengan baik, jelas DBD akan meningkat. Sehingga diharapkan para lurah dan camat menjadi penggerak warga melakukan pembersihan lingkungan," katanya.