Kendari (Antara News) - Bupati Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Hugua, meraih anugrah Maestro Budaya dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat.
"Saya sudah menerima pemberitahuan dari PWI Pusat, bahwa saya bersama lima bupati lainnya di Indonesia akan menerima anugrah Maestro Budaya dari PWI yang akan diserahkan pada puncak perayaan Hari Pers Nasional di Mataram pada 9 Feberuari 2016," katanya di Kendari, Minggu.
Menurut Hugua, PWI Pusat memberikan anugrah Maestro Budaya tersebut karena dirinya dinilai memiliki kepedulian yang tinggi dalam mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Wakatobi.
Ia mengatakan, sejak dirinya menjabat Bupati Wakatobi tahun 2006, sudah berupaya menggali nilai-nilai kearifan badaya lokal masyarakat Wakatobi.
"Nilai-nilai kearifan budaya lokal masyarakat yang kami gali itu kemudian kami adopsi dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan di Wakatobi," katanya.
Ia mengaku dirinya mengadopsi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan tersebut, sebagai upaya pemerintah setempat melakukan reformasi birokrasi dan revolusi mental.
"Dengan mengadopsi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam pemerintahan, Wakatobi mengalami perkembangan pembangunan yang luar biasa ditandai dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata di atas 10 persen," katanya.
Selain itu, kata dia, kebijakan pemerintah Kabupaten Wakatobi menempatkan kerarifan budaya lokal dalam sistem pemerintahan, telah mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara ke Wakatobi.
Terbukti, kata dia, dalam lima tahun terakhir jumlah kunjungan wisatawan di Wakatobi meningkat tajam.
"Di tahun 2009, jumlah kunjungan wisatawan di Wakatobi hanya sekitar 3.000-an orang. Tahun ini, jumlah wisatawan yang ke Wakatobi sudah menyentuh angka kurang lebih 17.000 orang," katanya.