Kendari (Antara News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tenggara berharap tim seleksi (Timsel) KPU Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) dan Konawe Kepulauan (Konkep) tidak diintervensi oleh pihak manapun.
"Untuk menghasilkan komisioner KPU berkualitas di dua kabupaten tersebut, pihaknya meminta Timsel agar dalam melaksanakan tugas untuk lebih mandiri menghindari intervensi dari pihak manapun termasuk dari KPU Sultra," kata Ketua KPU Sultra Hidayatullah, di Kendari, Sabtu.
Menurut Hidayatullah, pihaknya tidak ingin menginginkan ada yang mengintervensi kinerja Timsel, mengingat timsel sudah dimandatkan untuk berkerja secara mandiri, profesional sesuai dengan peraturan perundang undangan.
Selain itu kata mantan Ketua KNPI itu, jika dalam melakukan tugas Timsel tidak mampu melaksanakan tugas maka KPU Sultra berhak untuk mengambil alih seluruh tugas timsel.
"Tentu kita berharap dan dapat melihat siapa-siapa anggota KPU kita yang berkualitas di dua kabupaten itu, dan saya meminta kepada timsel untuk lebih mandiri menghidari intervensi dari siapapun bahkan KPU Sultra dan juga sekretariat di dua Kabupaten," Tutur Hidayatullah.
Lebih lanjut ia menegaskan, agar tugas Timsel berjalan dengan baik, maka sekretariat KPU di Kolaka timur dan Konawe Kepulauan diharapkan tidak menjadi agen namun harus memfasilitasi seluruh kegiatan timsel.
"Jika ditemukan adanya sekretariat KPU yang coba melakukan intervensi terhadap timsel pihaknya tidak segan-segan akan melakukan tindakan tegas dengan memberikan sangsi dan akan dilaporkan ke sekretariat jenderal KPU RI," ujaranya.
Anggota Timsel KPU Konawe Kepulauan Sarjono, secara terpisah mengatakan, hingga dimulainya proses pendaftaran calon anggota KPU awal Juli dan saat ini sudah memasuki akhir bulan tengah dalam proses pemeriksaan kesehatan.
"Saat ini sudah dalam tahap pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi dengan jumlah peserta 24 dari 25 orang yang dinyatakan lolos berkas. Dan Peserta calon anggota KPU Koltim yang lolos berkas dan akan mengikuti tahapan tes kesehatan dan psikologi sebanyak 31 orang," katanya.
Ia mengatakan, setelah pemeriksaan kesehatan, kemudian akan dilakukan tes psikologi dan wawancara yang kemudian akan diumumkan satu paket sebelum menentukan 10 besar yang akan diteruskan ke KPU Provinsi pada minggu pertama Agustus 2015.