Kendari (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Wakatobi optimistis bisa mendapat anugerah Maestro Budaya dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena kabupaten tersebut sejak lama telah mengadopsi nilai-nilai budaya dalam penyelenggaraan pemerintahan.
"Sejak lima tahun terakhir, kami di Wakatobi sudah mengadopsi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam menyelenggarakan pemerintahan," kata Bupati Wakatobi Hugua di Kendari, Jumat.
Oleh karena itu, kata dia Pemerintah Kabupaten Wakatobi sangat optimistis bisa menjadi salah satu dari tiga kabupaten se Indonesia yang akan diberi anugerah Maestro Budaya dari Kemendikbud. "Saat ini Kemendikbud menominasikan enam kabupaten yang akan mendapatkan penghargaan tertinggi di bidang kebudayaan itu. Di antara enam kabupaten tersebut, yang akan diberikan anugrah Mastero Budaya hanya tiga kabuaten," katanya.
Menurut dia, Wakatobi masuk nominasi sebagai kabupaten pelestari budaya, karena dalam lima tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Wakatobi mengadopsi nilai-nilai kearifan budaya lokal setempat dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Pemerintah Wakatobi mengadopsi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam penyelenggaraan pemerintahan tersebut kata dia, sebagai upaya pemerintah melakukan reformasi birokrasi dan revolusi mental. "Dengan mengadopsi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam pemerintahan, Wakatobi mengalami perkembangan pembangunan yang luar biasa yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi di atas 10 persen," katanya.
Selain itu, lanjutnya pengembagan nilai-nilai budaya di dalam tatanan pemerintahan, telah menjadi daya tarik para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara berkunjung di Wakatobi. "Tahun lalu, jumlah wisatawan yang berkunjung di Wakatobi mencapai kurang lebih 15.000 orang," katanya.