Makassar (Antara News) - Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengatakan Jepang akan membantu membangun sistem dalam layanan kesehatan yang mampu melacak posisi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan tersebut.
"Mereka akan bangunkan sistem, sehingga orang yang menelpon akan terlihat di layar posisinya ada di mana melalui GPS," kata bupati dua periode lulusan Negeri Sakura tersebut di Makassar, Sabtu.
Sistem baru ini nantinya akan melengkapi sistem pelayanan kesehatan gratis dengan "Call Center 113" yang selama ini telah diterapkan oleh Nurdin di Kabupaten Bantaeng.
"Call Center" 113 ini, kata dia, dilengkapi dengan 20 dokter, 12 perawat, dan ambulance dengan peralatan modern yang memungkinkan perawatan gawat darurat dapat dilakukan di dalam ambulance.
"Jadi ketika masyarakat sakit, telpon 113, sebut alamatnya di mana, langsung 'respon time' paling lambat 20 menit, dokter ada di rumah, tanpa mempertanyakan ada KTP, ada KK, atau pakai Kartu apa," jelasnya.
Nurdin menjelaskan bahwa berbeda dengan sistem pelayanan kesehatan di wilayah lain yang menggunakan istilah "Kesehatan gratis", pelayanan kesehatan di Kabupaten Bantaeng tidak mengenal istilah ini.
Namun, lanjut Nurdin, pihaknya melakukan hal-hal positif yang menyentuh kebutuhan publik secara langsung salah satunya dengan membuat Call Center 113 ini.
Model pelayanan ini, kata Nurdin, menitikberatkan pada unsur pelayanan kepada masyarakat.
"Kita terus berpikir bagaimana meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat," ujarnya.
Lebih jauh lagi, Nurdin mengemukakan bahwa jika ada pasien dari Kabupaten Bantaeng yang harus dirujuk ke rumah sakit di Kota Makassar, pihaknya akan memastikan bahwa dokter di Rumah Sakit di Makassar sudah siap menerima, dan menyiapkan tempat bagi keluarga pasien selama berada di Makassar.
"Pokoknya yang utama adalah layanan, ini yang kita bangun," pungkasnya.