Kendari (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Nur Alam, mengatakan pengembangan kawasan industri pengolahan gula akan mengurangi angka pengangguran didaerah tersebut.
"Pengembangan industri gula di Sultra akan akan berdampak langsung pada penyerapan tenaga kerja dimana hal ini akan mengurangi angka pengangguran,"ujarnya di Kendari, Senin.
Ia menambahkan, berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga kerja per hektare lahan tebu minimal membutuhkan minimal 12 tenaga kerja.
Menurutnya, pengembangan kawasan industri gula di Sultra akan berpengaruh terhadap penciptaan lapangan kerja. Dimana, percepatan pembangunan kawasan industri pengolahan gula tersebut dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah itu.
"Kami berharap dengan pembangunan kawasan industri tebu ini dapat menyerap tenaga kerja lokal, bahkan tidak menutup kemungkinan kita harus mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah,"ujarnya.
Selain itu, kawasan industri gula ini juga akan berdampak pada perbaikan taraf ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan masyarakat.
"Tentunya dengan adanya kawasan industri gula nantinya akan meningkatkan investasi dan nilai ekspor, dimana hal ini akan diikuti oleh semakin banyaknya uang yang berputar didaerah sekitar kawasan,"ujarnya.
Maka dari itu, lanjut Gubernur Sultra itu, pengembangan kawasan industri gula merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan sekaligus juga sebagai upaya untuk menyerap tenaga kerja.