Jakarta (Antara News) - Lembaga Swadaya Masyarakat Aksi Cepat Tanggap (ACT) mewakili bangsa Indonesia melaksanakan pengobatan dan membantu menyalurkan bantuan logistik dan untuk para korban banjir bandang di Kashmir, India.
Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, Ketua Tim Tanggap Darurat ACT Andhika Purbo Swasono mengungkapkan banyak kendala yang harus dihadapi oleh timnya untuk masuk ke lokasi bencana dan menyalurkan bantuan kemanusiaan.
Salah satu kesulitan yang dihadapi yaitu pengiriman bantuan harus dilakukan dengan dua gelombang.
"Itu karena aturan pengiriman barang beratnya dibatasi," ujar Andhika.
Dibantu Zakat Foundation of India (ZFI), ACT mendistribusikan logistik tahap pertama pada Rabu (17/9) dan tahap kedua pada Kamis (18/9) melalui maskapai penerbangan lokal.
Bantuan yang diberikan adalah bantuan pangan seperti susu, biskuit, air minum, dan obat-obatan. ACT juga menggelar layanan medis selama tiga hari dibantu oleh tiga dokter, empat apoteker, dan lima paramedis.
Andhika dan salah seorang rekannya, Muhajir Arif, tiba di Tanah Air pada Sabtu (20/9) setelah selama dua pekan berusaha memasok bantuan logistik dan menggelar layanan medis di lokasi terdampak bencana Srinagar, Kashmir.
"Harapan saya, alangkah indahnya, jika Pemerintah India bersinergi dengan semua LSM baik lokal maupun internasional, bahu-membahu membantu warga Kashmir yang terkena bencana banjir yang diakui terdasyat di India setelah 60 tahun terakhir. Semata-mata demi kemanusiaan," kata Andhika.